News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Pakar Militer: Brigade Al Qassam Hamas Ciptakan Taktik Baru Pertama dalam Sejarah Perang Gerilya

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MENGINTAI - Dua pejuang dari Brigade Al Qassam, sayap militer Hamas, melakukan pengintaian. Hamas dilaporkan sumber keamanan Israel masih memiliki 4 hingga 6 ribu pejuang di Gaza Utara dan Tengah, dua wilayah yang diklaim Israel sudah dinetralisir. Kabar itu muncul saat IDF tengah menyusun penyerbuan darat ke Kota Rafah Gaza Selatan.

“AS tidak mendukung masuknya mereka ke Rafah, seperti yang mereka lakukan sebelumnya, jadi kondisi saat ini tidak bagus, artinya Israel harus melakukan sesuatu yang dramatis dan drastis untuk mengubah momentum dan iklim,” tambah sumber tersebut.

Dia menekankan, “tekanan” yang terjadi atas rencana penyerbuan Rafah kian mendesak Israel untuk mencapai suatu kesepakatan, yang berarti Hamas dapat bertahan.

"Baik Hamas maupun Iran memainkan peran dalam hal itu," katanya terkait tekanan internasional baik dari sekutu maupun negara-negara lain di dunia ke Israel.

Menurut pejabat itu, keyakinan aparat keamanan Israel adalah, Hamas "fokus untuk bertahan hingga musim panas," ketika pemilu AS akan dilangsungkan.

Petempur Brigade Al Qassam, sayap militer gerakan pembebasan Palestina, Hamas, membidik sasaran Israel menggunakan roket Yasin 105 produksi lokal. (khaberni)

Brigade Al Qassam Masih Tetap Eksis, Ciptakan Taktik Bersejarah

Penarikan Tentara Israel dari Khan Yunis juga dianggap kekalahan secara militer.

Berbicara di saluran Turki Haber Global, analis militer dan pensiunan kolonel Eray Gucuer juga menyatakan bahwa Hamas memenangkan perang.

Indikasi itu terlihat saat Israel menarik pasukannya dari Khan Yunis menjelang rencana penyerbuan darat terhadap Rafah.

“Jika tentara Israel benar-benar berada dalam situasi di mana mereka tidak dapat menyerang Rafah kecuali dengan menarik brigade mereka dari Khan Yunis, ini berarti mereka kalah dalam perang darat,” katanya.

Baca juga: Maut Menanti Israel di Rafah, Bersiap Hadapi Terowongan Maut, Ruang Komando, Markas Rahasia Hamas

"Israel, dalam perang ini, hampir menghancurkan Gaza dan membunuh ribuan warga sipil. Namun Brigade Qassam masih ada. Hingga saat ini, mereka memiliki keunggulan militer di lapangan… tak seorang pun dengan pengalaman militer dapat menyembunyikan kekagumannya terhadap taktik luar biasa yang diterapkan oleh Al-Qassam… Memang, mereka sedang menulis sejarah,” katanya.

“Bayangkan, sejak awal perang di Gaza hingga saat ini, kita masih mendengar tentang Beit Hanoun dan Ben Lahia, lingkungan Al-Nasr, dan lingkungan Al-Zaytoun. Mengapa? Karena Al Qassam telah menciptakan taktik gerilya yang baru saya lihat pertama kali dalam sejarah perang gerilya," katanya.

(oln/tc/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini