Amir Abdollahian mengarahkan kritik keras terhadap Inggris dan Prancis karena tidak mengecam serangan Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus, Suriah.
"Amir Abdullahian dengan tegas menolak peringatan kepada beberapa pihak Barat mengenai konsekuensi dari tindakan mereka terhadap Israel,” ujarnya.
"Ia menekankan kepada mereka (Inggris dan Prancis) bahwa lebih baik bagi mereka untuk menahan entitas Israel, baik dalam agresinya terhadap Gaza maupun upaya jahatnya yang dalam memperluas perang secara regional," lanjutnya, dikutip dari Alhurra.
Iran Minta AS Tak Ikut Campur
Sebelumnya, Iran mengirimkan peringatan keras kepada AS agar tidak ikut campur setelah Iran menghukum Israel.
"Setiap intervensi AS akan menjerumuskan kawasan ini ke dalam eskalasi berbahaya yang hasilnya tidak dapat diprediksi di satu sisi karena kepentingan ekonomi dan militer AS akan terancam," katanya memperingatkan.
"Ini sudah pernah terjadi sebelumnya," lanjutnya.
Iran juga memperingatkan negara-negara Barat yang mencoba melindungi Israel bahwa Israel memang pantas mendapat balasan atas serangannya di Damaskus.
“Israel menargetkan wilayah (konsulat) Iran di Suriah, mereka akan menerima tanggapan yang keras dan ganda," ancamnya, dikutip dari Swiss Info.
Sementara itu, angkatan bersenjata Iran bersiaga tinggi selama seminggu dan membatalkan liburan dalam beberapa hari terakhir.
Keadaan waspada juga diterapkan di industri-industri besar Iran untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, seperti operasi sabotase yang mungkin ingin dilakukan Israel melalui agen.
Hubungan Israel dan Iran memburuk sejak revolusi Iran pada tahun 1979 yang dipimpin oleh Ayatollah Ruhollah Khomenei.
Iran kemudian menerapkan kebijakan anti-Israel, yang diteruskan oleh penerusnya, Ayatollah Ali Khamenei.
Sementara Israel menuduh Iran mendanai faksi perlawanan seperti Hamas dan Hizbullah untuk melawan Israel, tuduhan yang dibantah oleh Iran.
Saat ini, Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi 33.482 jiwa dan 76.049 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Kamis (11/4/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Xinhua News.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel