Beberapa pihak di Iran menyebutkan ada kemungkinan serangan Iran akan menargetkan kedutaan Israel di negara ketiga.
Meski demikian, pemimpin Hizbulah yang bernama Hassan Nasrallah mengklaim Iran berencana melancarkan serangan langsung.
Nasrallah mengatakan Pemimpin Tertinggi Iran sudah memutuskan bahwa respons atas serangan Israel itu haruslah serangan "langsung", bukan operasi "di negara lain".
Narasumber intelijen AS menyebut Iran mendesak proksi-proksinya untuk melancarakan serangan besar terhadap Israel secara bersamaan alias keroyokan.
Serangan keroyokan itu bisa dilakukan dengan pesawat nirawak dan rudal.
Israel bersiaga, warganya alami panik buying
Setelah mendapatkan ancaman dari Iran, Israel bersiaga. IDF memperkuat pertahanan udaranya dan menangguuhkan cuti para personel militernya.
Israel ketar-ketir karena kedubesnya bisa menjadi target serangan Iran.
Baca juga: 4 Kecanggihan Drone Iran Mohajer-10 yang Bisa Jangkau Israel
Jenderal Yahya Rahim Safavi yang menjabat sebagai penasihat militer Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei menegaskan bahwa tidak ada satu pun Kedubes Israel yang aman.
"Bayang-bayang ketakutan dan teror di atas tanah pendudukan, dan Zionis melihat hantu maut dalam mimpinya tiap hari," kata Safavi dikutip Iran International yang mengutip kantor berita Tasnim.
Israel dilaporkan mulai mengevakuasi para staf kedutaan besarnya di seluruh dunia karena takut akan ancaman serangan balasan Iran.
Beberapa waktu lalu media besar Israel bernama Yedioth Ahronot mengatakan sudah ada tujuh kedutaan Israel yang dievakuasi.
Di antaranya ialah kedutaan Israel di Bahrain, Mesir, Yordania, Maroko, dan Turki.
Sementara itu, narasumber yang didapatkan oleh The Jerusalem Post mengatakan semua kedutaan Israel di seluruh dunia kini dalam siaga tinggi setelah muncul ancaman dari Iran.
Beberapa duta besar juga diminta untuk tidak tampil dalam acara publik dengan alasan keamanan.