News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Porakporandakan Gaza Tengah: Klaim Bunuh Perwira Intelijen Hamas, Komandan IDF: OTW ke Rafah

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kehancuran di Gaza akibat agresi militer Tentara Israel (IDF). Setelah sepekan melancarkan operasi militer di Gaza Tengah, termasuk Kamp Nuseirat, IDF mengklaim membunuh seorang perwira senior intelijen Hamas. Setelah operasi di Gaza Tengah, IDF menyatakan akan meluncur ke Rafah untuk melakukan invasi militer darat.

Israel Porakporandakan Gaza Tengah: Klaim Bunuh Perwira Intelijen Hamas, Komandan IDF: Kami Meluncur ke Rafah

TRIBUNNEWS.COM - Tentara pendudukan Israel (IDF), Kamis (18/4/2024), mengklaim telah membunuh seorang perwira senior intelijen gerakan Hamas dalam serangan malam di Jalur Gaza tengah.

IDF diketahui membombardir Gaza Tengah, khususnya di kawasan Kamp Nuseirat selama seminggu terakhir.

Setelah sepekan beroperasi, IDF menyatakan menarik mundur pasukannya dari Gaza Tengah untuk meluncur ke Rafah.

Baca juga: Giliran Gaza Tengah Membara, Brigade Al-Quds Bom Posisi Komando Tentara Israel di Nuseirat

Terkait operasi di Gaza Tengah, menurut pernyataan militer Israel, pasukan IDF membunuh Youssef Rafiq Ahmed Shabat, yang dikatakan sebagai petugas keamanan di sayap intelijen militer Brigade Beit Hanoun yang berafiliasi dengan Hamas.

IDF menyebut Youssef sebagai sosok yang bertanggung jawab atas penyelidikan di Departemen Keamanan Dalam Negeri di Beit Hanoun.

“Pasukan Angkatan Darat Israel dengan bantuan Shin Bet, menargetkan sepuluh militan setelah mengumpulkan informasi intelijen yang akurat,” kata pernyataan IDF

“Pesawat tempur Angkatan Udara, berkoordinasi dengan Pusat Komando Selatan, menargetkan landasan peluncuran rudal di daerah lingkungan Ramla, dari sana mereka menembakkan beberapa peluru ke arah pasukan operasi Brigade ke-162 di wilayah tersebut,” tulis pernyataan IDF.

Baca juga: Markas Baru IDF di Arab al-Aramshe Disambar Drone Hizbullah, 18 Tentara Israel Bergelimpangan

Kehancuran di Gaza akibat agresi militer Tentara Israel (IDF). Setelah sepekan melancarkan operasi militer di Gaza Tengah, termasuk Kamp Nuseirat, IDF mengklaim membunuh seorang perwira senior intelijen Hamas. Setelah operasi di Gaza Tengah, IDF menyatakan akan meluncur ke Rafah untuk melakukan invasi militer darat.

Komandan IDF: Kami Meluncur ke Rafah

Setelah memporakporandakan Gaza Tengah, IDF kini dilaporkan bersiap melakukan invasi militer darat ke Kota Rafah, Gaza Selatan, lokasi jutaan pengungsi Palestina berada.

Seorang komandan batalion tentara pendudukan Israel, Kamis hari ini mengumumkan kepada prajurit batalionnya, kalau mereka akan menuju ke Rafah di Jalur Gaza selatan, setelah mengakhiri serangan darat mereka ke pinggiran kamp Nuseirat di Gaza tengah.

Pengumuman Komandan Batalyon tempur ini jelas merupakan pengabaian Israel terhadap peringatan internasional tentang bahaya menguasai Rafah, yang dipenuhi pengungsi.

"Tentara pendudukan Israel tadi malam mundur dari pinggiran kamp Nuseirat di Jalur Gaza tengah setelah serangan darat yang berlangsung selama seminggu, meninggalkan kerusakan besar pada bangunan dan jalan. Upaya untuk memulihkan jenazah para korban jiwa masih terus berlanjut," tulis laporan Khaberni.

BOMBARDEMEN ISRAEL - Foto dari ketinggian yang menunjukkan kehancuran di satu sudut di Jalur Gaza Palestina yang hancur karena bombardemen tanpa pandang bulu Israel. (tangkap layar twitter)

Ribuan Rumah Hancur, 520 Korban Tewas di Nuseirat

Hanya dalam sepekan IDF melancarkan operasi militer, kantor media pemerintah di Gaza mengatakan, sebanyak 520 orang menjadi korban tewas agresi.

"Tentara pendudukan Israel melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan di wilayah Al-Mughraqa, Al-Zahraa, dan kamp baru, di utara Al-Nuseirat, di Jalur Gaza tengah," kata laporan tersebut.

Selain korban jiwa, ratusan lainnya dilaporkan terluka dan hilang, serta lebih dari 13.000 unit rumah dalam seminggu.

Kantor media tersebut dalam pernyataan pers, Rabu, mengindikasikan kalau kehancuran yang dilakukan pendudukan di Nuseirat utara dalam waktu seminggu berdampak pada 14 menara, bangunan tempat tinggal, dan puluhan rumah bagi para pengungsi yang dipindahkan oleh pendudukan di bawah ancaman pemboman dan pembunuhan.

(oln/khbrn/*)

 
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini