TRIBUNNEWS.COM - Santer diberitakan Israel bakal melakukan pembalasan atas serangan yang dilakukan Iran pada Sabtu (13/4/2024) lalu.
300 rudal yang dikirim Iran membuat Israel memanas.
Kendati mengklaim mayoritas rudal telah mampu dicegat, Israel berniat membalas dendam dengan melakukan serangan langsung ke wilayah Iran yang berjarak sekitar 1.700 kilometer atau 1.100 mil.
Dikabarkan The National News, Israel membatalkan upaya untuk menyerang iran.
Bahkan dalam sepekan terakhir, sebanyak dua kali Israel batal mengirim rudal.
Lantas apa yang menjadi pertimbangan?
Tiga sumber Israel mengatakan kepada ABC News, kabinet perang kemungkinan tidak akan menyerang Iran sampai setelah Paskah, yang dimulai pada hari Senin dan berakhir pada tanggal 30 April, kata seorang pejabat senior AS.
Korps Garda Revolusi Islam Iran dan para pejabat senior lainnya masih dalam kondisi siaga tinggi.
Beberapa di antaranya berada di rumah persembunyian dan kompleks bawah tanah, tambah pejabat itu.
Menteri luar negeri Inggris dan Jerman mengunjungi Israel kemarin dalam upaya untuk meredakan ketegangan setelah serangan Iran.
Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron mengatakan jelas bahwa Israel telah memutuskan untuk menanggapi serangan itu, namun ia berharap Israel akan melakukannya dengan “menahan diri.”
Baca juga: Mengapa Netanyahu Ngotot Serang Balik Iran Meski Sudah Diperingatkan AS dan Sekutu? Ini Alasannya
ketika Teheran bersiap menghadapi serangan rudal pada akhir pekan.
Pilih Tinjau Angkatan Udara
seiring dengan batalnya aksi balas dendam Israel, mereka justru konsen terhadap pertahanannya.
Seorang pejabat militer Israel mengatakan angkatan udara sedang mempersiapkan serangan ke Iran selanjutnya.