News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Apa itu Batalion Netzah Yehuda yang dilaporkan kena sanksi AS?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Apa itu Batalion Netzah Yehuda yang dilaporkan kena sanksi AS?

"Tidak ada justifikasi untuk menetapkan sanksi karena unit-unit militer secara konsisten patuh terhadap hukum internasional," cetusnya.

Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, menyerukan penyitaan seluruh dana Otoritas Palestina yang ditransfer melalui Israel sebagai respons terhadap proposal sanksi Washington.

Ben-Gvir mengimbau perdana menteri untuk memformulasikan "serangkaian sanksi berat terhadap bank-bank Palestina".

Lebih lanjut, Ben-Gvir menyebut sanksi apa pun merupakan "kehendak musuh-musuh Israel di Otoritas Palestina".

Pada Februari, Ben-Gvir mengutarakan niatnya untuk membuka batalion Haredi di tubuh pasukan penjaga perbatasan Israel.

Dia juga ingin merekrut pria-pria muda ultra-Ortodoks untuk bergabung ke Garda Nasional Israel sebagai bagian dari wajib militer.

Kepala Staf Umum Pasukan Pertahanan Israel Israel, Gadi Eisenkot, mengatakan penjatuhan sanksi ke batalion ini "salah secara mendasar" dan berjanji akan menghalanginya.

Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich, menganggap penjatuhan sanksi adalah "kegilaan absolut dan upaya memaksakan negara Palestina terhadap kami."

Pemimpin oposisi Israel, Yair Lapid, berkomentar bahwa "pasukan Israel dan para pemimpinnya adalah yang pertama terkena dampak kebijakan ilegal dan kegagalan politik dari pemerintah," tetapi juga menekankan bahwa sanksi terhadap Batalion Netzah Yehuda adalah "kesalahan yang harus dihapus."

Ketua Partai Buruh Israel, Merav Michaeli, menyuarakan pendapat yang bertentangan: pembubaran Batalion Netzah Yahuda. Michaeli menyebut "perilaku sadis dan korup" batalion itu sudah diketahui "selama bertahun-tahun."

Siapa saja yang berada di dalam Batalion Netzah Yehuda?

Kepala Rabbi Yitzhak Yosef menyebut banyak penganut Yahudi Haredi atau ultra-Ortodoks menolak menjalani dinas militer Israel karena mereka mengabdikan waktunya untuk mempelajari Taurat dan interpretasi buku-buku agama secara konsisten.

Namun, tidak semua anak muda Haredi bersekolah di sekolah agama. Sebagian pun menjadi tentara dengan syarat khusus, yaitu kepastian bahwa mereka melanjutkan studi keagamaan.

Nahal Haredi mulai beroperasi sebagai lembaga non-profit pada 1999 yang beranggotakan rabi-rabi Haredi.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini