Hani Mahmoud dari Al Jazeera yang melaporkan dari Rafah mengatakan ancaman invasi darat di Rafah “meningkat”.
"Seluruh keluarga menjadi sasaran langsung di dalam rumah tempat mereka berlindung," katanya.
"Ada rasa aman yang hancur bagi orang-orang yang mengalami trauma karena mengungsi dari satu tempat ke tempat lain," ungkapnya.
Baca juga: PBB Menyerukan Penyelidikan yang Kredibel atas Laporan Adanya Kuburan Massal di Gaza
Israel juga berjanji untuk memperluas serangan daratnya ke kota di perbatasan dengan Mesir meskipun ada seruan internasional untuk menahan diri, termasuk dari Amerika Serikat.
Namun, AS tetap memberikan paket senjata kepada Israel sambil mendorong diakhirinya permusuhan dalam perang enam bulan tersebut.
Pada hari Sabtu, DPR AS dengan dukungan bipartisan yang luas mengesahkan paket legislatif senilai $95 miliar yang memberikan bantuan keamanan kepada Ukraina, Israel, dan Taiwan.
(Tribunnews.com/Whiesa)