Wilayah Afrika Timur dilanda curah hujan yang lebih deras dari biasanya pada musim hujan saat ini, dengan banjir juga dilaporkan terjadi di negara tetangga Burundi dan Kenya.
Di Kenya, 35 orang dilaporkan tewas pada hari Senin (22/4/2024).
Jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat mengingat banjir belum juga surut.
Beberapa bagian Ibu Kota Nairobi masih terendam air pada hari Kamis (25/4/2024).
Warga Kenya diperingatkan untuk tetap waspada karena perkiraan akan turunnya hujan lebat di seluruh negeri dalam beberapa hari mendatang.
Palang Merah mengatakan Sungai Athi, sungai terpanjang kedua di Kenya yang mengalir di selatan Nairobi hingga Samudera Hindia, meluap.
Luapannya telah menutup jalan dan mengakibatkan warga terkepung banjir.
Rumah-rumah terendam di daerah kumuh Mathare yang luas di Nairobi, di mana penduduk turun ke atap rumah untuk menyelamatkan nyawa dan harta benda mereka.
“Situasi di Nairobi telah meningkat ke tingkat yang ekstrem. Pemerintah daerah atas segala upayanya jelas kewalahan,” tulis Senator kota Edwin Sifuna di akun X-nya, dikutip dari CNN.
Baca juga: Dipicu Hujan Lebat 10 Jam, Ratusan Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu Sulawesi Selatan
Pihak Palang Merah Kenya mengatakan telah melakukan lebih dari 188 penyelamatan sejak awal Maret.
Otoritas Jalan Perkotaan Kenya menutup empat jalan yang terkena dampak parah dan memperingatkan kemungkinan banjir di dua jalan lainnya.
“Polisi lalu lintas dan tim teknis kami berada di lapangan untuk mengarahkan lalu lintas dan meningkatkan keselamatan pengendara,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Di lingkungan Mathare di ibu kota, setidaknya empat jenazah diangkat dari rumah yang terendam banjir pada hari Rabu (24/4/2024).
Media lokal melaporkan bahwa lebih banyak jenazah yang diambil dari Sungai Mathare.