Selain AS, protes terhadap Israel menyebar hingga ke Jerman.
Pada Jumat (26/4/2024) lalu, polisi Jerman membubarkan kamp dukungan untuk Jalur Gaza di Kantor Kanselir dan di seberang Bundestag.
Mereka memukuli para demonstran hingga beberapa orang mengalami cedera.
"...Mereka memukuli kami dengan kejam di depan parlemen, menangkap kami, dan kami dirawat di rumah sakit,” kata Yasemin Acar, salah satu pengunjuk rasa yang dipukuli polisi, mengatakan kepada Anadolu.
“Begitu saya sampai di sana, polisi sudah melihat (saya). Kami mulai mengangkat slogan-slogan. Ketika saya mengatakan: 'Kemerdekaan untuk Palestina,' polisi menuding saya," katanya.
“Kemudian 10-15 polisi datang, semuanya laki-laki. Mereka menarik kepala saya dan salah satu dari mereka memukul hidung saya," lanjutnya.
Setelah hidungnya dipukul oleh polisi, ia menjadi kesulitan bernapas.
“Saya mengatakan kepada mereka bahwa saya tidak bisa bernapas. Namun mereka tidak mendengarkan dan meminta saya untuk 'diam'," ujarnya.
“Jadi hak asasi manusia, dan menjadi perempuan tidak ada nilainya lagi," lanjutnya.
Ia mengatakan sejumlah pengunjuk rasa di Jerman yang mengalami cedera akan menuntut polisi yang memukuli mereka.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel