Program itu termasuk memberikan dukungan kepada pejuang bermotivasi tinggi yang tidak memiliki keluarga di Israel.
Mereka berjumlah lebih dari 7.000 orang dan menerima dua kali gaji bulanan normal, seperti diberitakan Al Jazeera.
Menurut perkiraan tentara Israel, 35 persen tentara yang sendirian berasal dari Amerika Serikat dan pada tahun 2020, 9 persen berasal dari Kanada.
Keterlibatan warga asing ini dapat membawa mereka dalam kegiatan yang tidak etis, ilegal, dan kriminal, termasuk terlibat operasi tempur yang membunuh warga sipil, tinggal di pemukiman Israel, ditempatkan di wilayah pendudukan di Palestina, dan berpartisipasi dalam genosida di Jalur Gaza.
Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi 34.535 jiwa dan 77.704 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Rabu (1/5/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, seperti dilaporkan Xinhua News.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel