Turki menjaga hubungan dengan para pemimpin Hamas dan tidak menganggapnya sebagai kelompok teroris.
Eksportir Turki pun jadi kalang kabut, kini mereka mencari cara untuk mengirim barang mereka ke Israel.
Dikutip dari Reuters, empat sumber sektor ekspor membeberkan bahwa ekportir Turki harus mengirimkan dagangan mereka melalui negara ketiga setelah Turki menghentikan perdagangan bilateral.
Katz mengatakan pemblokiran pelabuhan untuk impor dan ekspor Israel mengabaikan kesepakatan perdagangan, dan menambahkan di platform media sosial X bahwa Israel akan berupaya mencari alternatif perdagangan dengan Turki.
Turki telah mengecam kampanye militer Israel di Gaza.
Sebenarnya sejauh perang Israel-Hamas bergulir, Ankara telah mengirimkan ribuan ton bantuan untuk warga Gaza.
Dan minggu ini, Turki mengatakan pihaknya akan bergabung dalam kasus gugatan genosida Afrika Selatan terhadap Israel di Mahkamah Internasional (ICJ).
Kelaparan terjadi di Gaza utara
Baca juga: 4 Berita Populer Internasional: Hamas Ingin Gencatan Senjata Permanen - Penyeberangan Erez Dibuka
Dalam perkembangan lain mengenai situasi di Gaza, Gaza bagian utara kini berada dalam cengkeraman “kelaparan besar-besaran”, kata Direktur Eksekutif Program Pangan Dunia (WFP) Cindy McCain.
“Ini mengerikan,” kata McCain kepada jaringan televisi Amerika NBC's Meet the Press dalam sebuah wawancara, yang akan disiarkan pada hari Minggu.
“Terjadi kelaparan – kelaparan besar-besaran – di wilayah utara, dan kini berlanjut ke wilayah selatan,” kata McCain dalam wawancara tersebut, menurut kantor berita The Associated Press.
McCain juga mengatakan bahwa gencatan senjata dan peningkatan aliran bantuan melalui jalur darat dan laut sangat penting untuk mencegah meningkatnya bencana kemanusiaan bagi 2,3 juta penduduk Gaza
Selama 7 bulan serangan udara, darat dan laut Israel yang telah menewaskan sedikitnya 34.622 warga Palestina dan Israel. melukai lebih dari 77.867 orang.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)