News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Serangan Udara Israel di Rafah Tewaskan 19 Warga Palestina, Termasuk Seorang Bayi

Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Bobby Wiratama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebuah kamp untuk pengungsi di Rafah di Jalur Gaza selatan dekat perbatasan dengan Mesir pada 28 April 2024.

TRIBUNNEWS.COM - Israel meluncurkan serangan udara di Rafah, Gaza Selatan pada Minggu (5/5/2024).

Pejabat kesehatan Gaza pada hari Senin (6/5/2024) mengatakan serangan udara Israel di Rafah ini menewaskan 9 warga Palestina.

"Tepat sebelum tengah malam, serangan udara Israel menewaskan sembilan warga Palestina, termasuk seorang bayi, di rumah lain di Rafah," kata pejabat kesehatan Gaza, dikutip dari Al-Arabiya.

Sehingga jumlah korban tewas akibat serangan udara Israel dalam satu hari menjadi 19 warga Palestina.

Serangan udara Israel ini terjadi tak lama setelah sayap bersenjata Hamas, Brigade Al-Qassam pada Minggu mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap penyeberangan Kerem Shalom ke Gaza.

Militer Israel mengklaim rentetan tembakan roket Brigade Al-Qassam menewaskan 3 tentara IDF.

“Tiga tentara tewas dalam serangan di dekat Kerem Shalom hari ini, dan tiga lainnya terluka parah,” kata tentara Israel dalam pernyataan singkatnya, dikutip dari Anadolu Ajansi.

Sementara tentara IDF yang mengalami luka-luka berjumlah 9 orang, klaim Israel.

Brigade Al-Qassam mengatakan mereka menembakkan roket ke pangkalan militer Israel di persimpangan tersebut, dikutip dari Asharq Al-Aawsat.

Namun tidak mengkonfirmasi dari mana mereka menembakkannya.

Sebelumnya, Israel ngotot akan meluncurkan serangan darat di Rafah.

Menurut Israel, pihaknya akan mengusir pasukan Hamas yang berada di Rafah.

Baca juga: Israel Perintahkan Warga Gaza di Timur Rafah untuk Segera Mengungsi, Operasi Skala Terbatas Kata IDF

Pada Senin pagi, tentara Israel juga telah mengeluarkan perintah evakuasi kepada warga Palestina di Rafah.

IDF mendesak warga Palestina dan orang-orang yang mengungsi di beberapa wilayah Rafah timur untuk segera berpindah ke kota al-Mawasi menjelang kemungkinan invasi darat.

“Tentara Israel memperluas zona kemanusiaan di Al-Mawasi dan mendesak warga Palestina untuk sementara mengungsi dari lingkungan timur Rafah ke zona kemanusiaan yang diperluas,” tulis juru bicara militer Avichay Adraee di X.

Di kota tersebut, perluasan zona kemanusiaan terdiri dari rumah sakit lapangan, tenda, makanan, air, obat-obatan, dan perbekalan lainnya dalam jumlah besar.

Adraee juga mengklaim bahwa pihaknya mengizinkan bantuan untuk memasuki kota tersebut.

“Tentara juga mengizinkan kolaborasi dengan organisasi internasional tertentu dan negara-negara lain untuk memperluas cakupan bantuan kemanusiaan yang dikirim ke Jalur Gaza,” katanya.

Adraee mengatakan perintah ini akan diumumkan oleh pihaknya melalui pesan teks dan telepon untuk warga Rafah.

“Dalam konteks ini, selebaran akan dibagikan, pesan teks dan panggilan telepon akan dikirim, dan informasi disiarkan melalui media Arab,” kata Adraee.

Ia menekankan bahwa pihaknya akan tetap melanjutkan invasi di Rafah demi tercapainya tujuan mereka.

“Tentara akan terus berupaya mencapai tujuan perang, termasuk membubarkan Hamas dan mengembalikan semua sandera Israel,” tambahnya, dikutip dari Anadolu Ajansi.

Rafah adalah rumah bagi 1,4 juta pengungsi Palestina yang mengungsi dari perang yang dimulai 7 Oktober 2024.

Sejak itu, serangan Israel telah menewaskan hampir 34.700 warga Palestina.

Sebagian besar korban merupakan perempuan dan anak-anak.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel Lain Terkait Serangan Udara di Rafah

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini