News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Kesal, Joe Biden Setop Kirim Senjata AS setelah Serangan IDF di Rafah

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Perdana Menteri (PM) Israel Benyamin Netanyahu. --- Joe Biden setop pengiriman senjata ke Israel, namun hanya untuk senjata tertentu.

"Kami akan terus memastikan Israel aman sehubungan denagn Iron Dome dan kemampuannya dalam menanggapi serangan," kata Joe Biden, seperti diberitakan Al Jazeera.

Menurutnya, Israel belum melewati garis merah meski menyerang Rafah.

Presiden AS itu kembali mengulang harapannya untuk mewujudkan solusi dua negara bagi Palestina dan Israel, serta terus bekerja dengan negara-negara Arab.

"Saya bekerja dengan negara-negara Arab yang bersedia membantu rekonstruksi Jalur Gaza. Mereka bersedia membantu transisi menuju solusi dua negara," lanjutnya.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin saat konferensi pers bersama dengan menteri pertahanan Israel, di Tel Aviv pada 18 Desember 2023. (Alberto PIZZOLI / AFP)

AS Setop Kirim Bom Berdaya Ledak Tinggi ke Israel

Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, mengonfirmasi pernyataan Joe Biden bahwa AS menangguhkan pengiriman senjata ke Israel.

"Washington menangguhkan pengiriman amunisi berdaya ledak tinggi ke Israel sehubungan dengan kejadian terkini di Rafah," kata Lloyd Austin, Rabu (8/5/2024).

"Israel tidak boleh melancarkan operasi militer di Rafah tanpa rencana yang mempertimbangkan keamanan dan keselamatan warga sipil. Kami ingin melihat Israel melakukan operasi yang lebih tepat di Gaza," ujarnya.

Kemarin, dilaporkan bahwa AS menghentikan pengirman senjata ke Israel sejak minggu lalu.

Pengiriman tersebut terdiri dari 1.800 bom yang masing-masing berbobot 2.000 pon (907 kilogram), dan 1.700 bom yang masing-masing berbobot 500 pon (226 kilogram), yang bisa berdampak besar jika digunakan di Jalur Gaza.

Sebelumnya, Israel sudah memulai serangan daratnya di Rafah pada Senin (6/5/2024), dan meningkatkan serangannya setiap hari.

Kemarin, Rabu (8/5/2024), Israel mengumumkan pasukannya memegang kendali penuhi atas Rafah dari sisi Palestina, yang otomatis memutus pengiriman bantuan ke Gaza.

Jumlah Korban

Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi 34.789 jiwa dan 78.204 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Rabu (8/5/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, seperti dilaporkan Anadolu.

Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023).

Israel memperkirakan, kurang lebih ada 136 sandera yang masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

Sementara itu, lebih dari 8.000 warga Palestina yang masih berada di penjara-penjara Israel, menurut laporan The Guardian pada Desember 2023 lalu.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini