IDF Tembus Jantung Jabalia, Perwira Senior Ungkap Strategi Asal-asalan Israel, Al Qassam Memanen Korban
TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Israel (IDF) dilaporkan sudah menembus jantung Kota Jabalia, Gaza Utara, Rabu (15/5/2024) dini hari.
Hal itu terjadi setelah selama dua hari, tank-tank IDF terus bergerak menuju pusat kota yang merupakan kamp pengungsi terbesar dari delapan kamp pengungsi di Gaza.
Warga Jabalia mengatakan, peluru tank Israel berjatuhan di tengah kamp dan serangan udara IDF menghancurkan sejumlah rumah.
Baca juga: Tank-Tank IDF Menyemut, AS: Israel Kerahkan Kekuatan yang Cukup untuk Besar-besaran Menyerang Rafah
"Divisi ke-98 IDF menyerbu kamp Jabaliya di Jalur Gaza utara semalaman, menewaskan banyak pria bersenjata di tengah pertempuran," klaim militer Israel, dilansir Times of Israel, Rabu.
IDF mengatakan brigade lapis baja ke-7 dan ke-460 dari divisi tersebut bertempur melawan “lusinan regu bersenjata dan mengklaim melenyapkan sejumlah besar milisi” selama sehari terakhir.
"Di wilayah yang sama, serangan pesawat tak berawak menewaskan anggota sel yang bertanggung jawab atas penembakan roket di Sderot kemarin," kata militer Israel.
Baca juga: Rencana Israel Invasi Rafah Kacau-balau, Hamas Cs Paksa Divisi IDF Pontang-panting di Gaza Utara
Taktik Asal-asalan
Manuver IDF menembus jantung Jabalia ini beriring kegamangan pasukan mereka di lapangan.
Khaberni melansir, seorang perwira senior Israel mengatakan mayoritas tentara Israel menganggap operasi di Jabalia sebagai strategi tidak masuk akal.
Mengutip dari laporan media Israel, Haaretz, Khaberni melansir, perwira tersebut mengatakan kalau operasi militer ke Jabalia baru-baru ini menunjukkan perkiraan IDF mengenai infrastruktur Hamas, tidak tepat.
Artinya, perwira senior tersebut mempertanyakan kemampuan intelijen IDF yang tampak asal-asalan dalam membaca pergerakan dan kekuatan Brigade Al Qassam, sayap militer Hamas.
Dia menjelaskan, Hamas memulihkan kemampuannya dengan sangat cepat dan membangun kembali pasukan di wilayah lain di Gaza.
Dia menunjukkan bahwa Hamas baru-baru ini mengubah taktik perangnya dan lebih fokus pada penggunaan jebakan-jebakan di bangunan-bangunan.
Seperti diketahui, IDF harus kembali ke tempat-tempat yang sebelumnya mereka klaim sudah ditaklukkan seperti Jabaliya dan Zaytoun karena indikasi kalau kelompok Hamas telah muncul kembali sejak kekuatan utama serangan Israel bergeser ke selatan Jalur Gaza.
Beberapa kritikus strategi perang Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyalahkan kebutuhan tentara untuk kembali ke Gaza utara karena ketidakmampuan pemerintahannya untuk menentukan pihak mana yang akan menggantikan Hamas sebagai otoritas sipil di Gaza.
“Tidak ada keraguan bahwa alternatif pemerintah selain Hamas akan menciptakan tekanan terhadap Hamas, tapi itu adalah pertanyaan bagi eselon politik,” kata juru bicara militer IDF, Daniel Hagari pada Selasa ketika menjawab sebuah pertanyaan.
Qassam Melawan Sengit, IDF Tarik Mundur Brigade Nahal
Media lokal mengatakan pada Rabu, kalau manuver pasukan IDF ke jantung Jabalia beriring perlawanan sengit dari milisi perlawanan Palestina.
"Bentrokan dengan kekerasan sedang terjadi antara pasukan perlawanan dan pasukan pendudukan di kamp Jabalia di Jalur Gaza utara," tulis laporan Khaberni.
IDF juga mengkonfirmasi kalau pasukan Brigade Nahal menarik diri dari lingkungan Zaytoun di Kota Gaza setelah enam hari, untuk mempersiapkan “operasi ofensif tambahan.”
Diksi 'operasi tambahan' ini juga menunjukkan kalau IDF tadinya mengira kalau operasi berlangsung secara cepat dalam beberapa hari.
Kenyataannya, salah perhitungan membuat IDF menelan kerugian dalam jumlah besar dalam operasi di Jabalia.
Untuk menggantikan Brigade Nahal yang ditarik mundur tersebut, pasukan cadangan Brigade Carmeli IDF diperintahkan untuk terus beroperasi di Zaytoun.
Langkah IDF ini, bertentangan dengan laporan media Israel yang mengklaim kalau operasi enam hari di sana telah berakhir.
Al Qassam Panen Korban Tentara Israel
Salah perhitungan IDF berujung fatal bagi pasukan mereka di lapangan.
Kemarin, Selasa (14/5/2024), kelompok perlawanan Palestina mengumumkan penyergapan khusus yang menewaskan tentara Israel dan menghancurkan kendaraan militer IDF di Jabalia.
Sementara tentara Israel mengakui bahwa 28 tentara terluka dalam pertempuran selama beberapa jam terakhir
Brigade Al-Qassam, melalui saluran mereka di Telegram, mengumumkan rincian operasi rumit (kompleks) yang mereka lakukan di Jabalia dalam beberapa jam terakhir.
Disebut kompleks, karena penyerangan dan penyergapan itu berisi sejumlah tahap serbuan, dimulai oleh serangan pancingan.
"Dalam operasi kompleks di ujung Jalan Sekolah Kamp Jabalia di Jalur Gaza utara, Mujahidin Al-Qassam menargetkan pasukan khusus Zionis yang bersembunyi di dalam sebuah rumah," kata Al Qassam.
Kelompok militer Hamas ini menyerang dengan rudal anti-personil.
"Dan segera setelah tentara mengevakuasi bagian bawah rumah, mereka menjadi sasaran alat anti-personil “petir” dan terbunuh serta terluka," kata Al Qassam.
"Tidak lama kemudian, sejumlah tentara maju menuju rumah dan Al Qassam meledakkan alat anti-personil di pintu masuk rumah, meninggalkan tentara di sana tewas dan terluka," tambah pernyataan itu.
"Segera setelah pasukan lapis baja Zionis maju untuk menyelamatkan yang terluka dan memulihkan korban tewas, Mujahidin kami menargetkan tank Mirkvah dengan peluru “Al-Yassin 105” dan meledakkan tank Mirkvah kedua dengan alat kejut," kata pernyataan Al Qassam.
(oln/khbrn/toi/*)