Pembuatan dermaga terapung buatan militer AS ini diketahui menelan biaya hingga 320 juta dolar AS.
Dikutip dari Al Arabiya, dermaga terapung dibuat dengan tujuan untuk meningkatkan akses kemanusiaan ke Gaza.
Tapi, kondisi laut yang buruk membuat dermaga di pantai Gaza tidak aman untuk ditambatkan.
Dermaga itu justru disimpan di pelabuhan Ashdod di Israel setelah selesai dibuat minggu lalu.
Saat ditanya kapan dermaga itu akan dipasang, juru bicara Pentagon, Mayor Jenderal Pat Ryder, mengatakan kepada wartawan "dalam beberapa hari mendatang, saya pikir Anda bisa melihatnya beroperasi."
Kendati demikian, Ryder menolak memberikan tanggal spesifiknya.
Baca juga: Pasukan Israel Masuk Jebakan Al-Quds di Jabalia, Tewas Diserang dari Dekat, IDF di Rafah Jadi Target
Ia hanya mengatakan ada kapal perusak Angkatan laut (AL) AS di wilayah itu yang bisa memberikan bantuan keamanan untuk operasi penyaluran bantuan kemanusiaan.
Pentagon sebelumnya mengatakan tentara Israel akan berlabuh di dermaga tersebut ke pantai Gaza, sehingga pasukan AS tidak akan mendarat.
Rencana pembangunan dermaga tersebut pertama kali diumumkan oleh Presiden Joe Biden pada awal Maret 2024, ketika Israel menunda pengiriman bantuan melalui darat, sehingga memperburuk situasi kemanusiaan yang mengerikan di Gaza.
Berdasarkan rencana tersebut, pasokan akan diangkut keluar Siprus menggunakan kapal komersial ke platform terapung yang juga dibangun oleh militer AS di lepas pantai Gaza.
Bantuan kemudian akan ditransfer ke kapal yang lebih kecil dan dibawa ke dermaga di pantai Gaza dan dibawa ke darat dengan truk untuk didistribusikan.
Ryder mengatakan AS dan kelompok-kelompok kemanusiaan "menyiapkan bantuan di Siprus untuk dimuat ke kapal untuk diangkut ke dermaga terapung."
Ia menambahkan, AS ingin melihat bantuan dikirim ke Gaza dengan "secara lancar dengan jumlah yang lebih banyak."
Ia juga menyebut AS berupaya untuk membuka perbatasan Rafah antara Israel dan Mesir, yang telah diblokir sejak pekan lalu.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)