News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Ikut Aksi Bela Palestina, Pelajar Internasional Pertaruhkan Status Imigrasi Mereka di AS

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

AKSI BELA PALESTINA- Aksi Bela Palestina dilakukan oleh ratusan umat Kriten di Capitol Hill, namun aksi mereka untuk menuntut Gencatan Senjata di Gaza itu dihentikan, dan mereka ditangkap polisi AS. Melansir Al Jazeera, pengunjuk rasa Kristen yang bernyanyi untuk gencatan senjata Gaza di Kongres AS ditangkap. Sekitar 150 orang ditangkap setelah melakukan protes duduk di dalam Kongres AS yang menyerukan gencatan senjata di Gaza.

"Saya salah satu orang yang beruntung bisa mengadvokasi hak-hak warga Palestina, orang-orang yang terbunuh di Palestina," kata Khalil, menyebut upaya advokasinya "benar-benar upaya minimal yang bisa saya lakukan".

Khalil menjelaskan, dia bekerja sama dengan pihak universitas untuk memastikan aktivitasnya tidak menimbulkan masalah.

Berdasarkan perbincangannya dengan pimpinan sekolah, Khalil merasa kecil kemungkinannya dia akan mendapat hukuman.

Namun, pada tanggal 30 April, Khalil menerima e-mail dari administrator Columbia yang mengatakan bahwa dia telah diskors, dengan alasan dugaan partisipasinya dalam perkemahan tersebut.

"Saya terkejut," kata Khalil.

"Sungguh konyol bahwa mereka memberhentikan negosiator," ucapnya.

Baca juga: Gemuruh Kampus-kampus di AS Demo Bela Palestina, Bagaimana di Indonesia?

Mahasiswa di Yale University (kiri) dan di Universitas Columbia (kanan) memprotes Presiden AS Joe Biden dan pemerintahannya yang mendukung genosida Israel terhadap warga Palestina di Jalur Gaza, Selasa (23/4/2024). (X)

Namun, sehari kemudian – bahkan sebelum Khalil dapat mengajukan banding atas keputusan tersebut – universitas mengiriminya e-mail yang mengatakan bahwa skorsingnya dicabut.

"Setelah meninjau catatan kami dan meninjau bukti dari Keamanan Publik Universitas Columbia, telah diputuskan untuk membatalkan penangguhan sementara Anda," kata e-mail singkat yang terdiri dari tiga kalimat itu.

Khalil mengatakan dia bahkan menerima telepon dari kantor rektor Universitas Columbia yang meminta maaf atas kesalahannya.

Namun pakar hukum dan pembela hak-hak sipil memperingatkan bahwa penangguhan sementara sekalipun dapat menimbulkan konsekuensi buruk bagi pelajar yang bergantung pada visa pendidikan untuk tinggal di negara tersebut.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini