News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Poin-Poin Pernyataan Terbaru Brigade Al Qassam: 100 Ranpur Israel Hancur dalam 10 Hari

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Barisan tank Merkava Israel tampak hangus hasil pertempuran sengit di Jalur Gaza melawan milisi pembebasan Palestina, Hamas Cs. Di Jabalia, Gaza Utara, Israel juga dilaporkan mengalami kerugian personel dan peralatan tempur yang signifikan dalam sepekan terakhir, termasuk Kamis (16/5/2024).

Poin-Poin Pernyataan Terbaru Brigade Al Qassam: 100 Ranpur Israel Hancur dalam 10 Hari

TRIBUNNEWS.COM - Juru bicara Brigade Al-Qassam, sayap militer gerakan pembebasan Palestina, Hamas, Abu Obeida, memberikan pernyataan terbaru seputar situasi terkini pertempuran melawan pasukan Isrel (IDF) di berbagai belahan Jalur Gaza, Jumat (17/5/2024).

Dalam sepekan belakangan, pasukan IDF dilaporkan melancarkan operasi intensif di Gaza Selatan dan Gaza Utara.

Dari operasi besar IDF di dua lokasi di Gaza tersebut, pertempuran sengit terkonsentrasi di tiga titik, Rafah, Zaytoun, dan Jabalia.

Baca juga: Israel Salah Langkah di Jabalia, Al Qassam Robohkan 30 IDF Sekali Tepuk, Jenderal Ambruk di Zaytoun

Di Gaza Selatan, Pasukan IDF mulai merangsek maju memasuki Rafah, kota yang kini dihuni jutaan pengungsi Palestina yang mereka klaim sebagai benteng terakhir Hamas.

Di sisi lain, IDF juga kembali menggempur Jabalia dan Zaytoun yang sebelumnya mereka klaim sudah mereka kendalikan.

Baca juga: 3 Hal di Balik Remuknya Israel di Jabalia: IDF Salahkan Politisi, Qassam Kini Kuasai Jurus Hizbullah

Dalam situasi penyerbuan IDF tersebut, Abu Obeida menyatakan, faksi-faksi milisi perlawanan berhasil menargetkan 100 kendaraan tempur Israel dalam waktu 10 hari belakangan. 

Di bawah ini adalah pernyataan yang paling menonjol Abu Obeida terkait situasi pertempuran menurut catatan Brigade Al Qassam yang telah terdokumentasi dalam video dan diunggah di saluran media militer mereka: 

  • Sejak 7 Oktober, masyarakat Gaza dan perlawanan mereka telah melancarkan perang yang tidak setara dan pertahanan legendaris melawan barbarisme Zionis.
  • Selama siang, malam, dan minggu yang panjang, musuh dan pemerintahan Nazi-nya melakukan kejahatan genosida yang paling keji terhadap rakyat kami.
  • Perang yang sudah berlangsung 32 minggu di Gaza, musuh (Israel) melancarkan perang yang tidak setara dan perlawanan (embendung dengan)  pertahanan yang legendaris. Musuh meninggalkan jejak kejahatan perang terhadap kemanusiaan, melakukannya dengan sangat tercela.
  • Tentara musuh membual tentang kejahatan yang dilakukannya di Gaza sebagai prestasi militer
  • Musuh masuk neraka lagi dan menghadapi perlawanan yang lebih kuat
  • Di seluruh wilayah serangannya, musuh menghitung jumlah mereka yang tewas dan terluka berjumlah puluhan dan hampir tidak berhenti mengevakuasi tentaranya (dari medan pertempuran).
  • Musuh mengumumkan sebagian kerugiannya, namun apa yang kami amati jauh lebih besar
  • Kami menghadapi musuh dengan senjata anti-armor dan anti-personil, mengebom gedung, membuka terowongan, ladang ranjau, dan menembak personel (secara langsung).
  • Senjata Amerika yang digunakan untuk memusnahkan rakyat kami menyebabkan kehancuran besar-besaran, dan ini merupakan satu-satunya pencapaian musuh yang dilanda krisis ini.
  • Meskipun terjadi perang (dengan senjata) kelaparan, kehancuran dan pembunuhan, perlawanan kami dan di belakangnya, rakyat kami (mampu) muncul di hadapan musuh dari mana saja.
  • Kami bersiap untuk pertempuran panjang melawan musuh ini
  • Setelah 224 hari, kami mengonfirmasi bahwa konfrontasi heroik antara perlawanan kami dan rakyat kami menegaskan kemampuan kami untuk bertahan dan melawan.
  • Musuh berada di bawah ilusi bahwa jika dia membakar lahan hijau dan lahan kering selama lebih dari 7 bulan, dia akan menemukan sedikit (melemahnya) perlawanan, dan mereka tidak tahu kalau mereka telah kembali ke neraka yang lebih keras.
  • Kami adalah Gaza dengan (satu kesatuan) langit, udara, laut dan pasirnya
  • Sindrom kegagalan kepemimpinan musuh dan kebohongan tekanan militer untuk membebaskan tahanan adalah resep untuk mempercepat kepergian mereka ke tempat yang tidak diketahui.

Baca juga: Seruan Serangan Besar ke Mesir Menggema di Israel: Tolak Hamastan dan Fathistan di Gaza Pasca-Perang

Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, bersiap menembakkan rudal ke pasukan Israel. Hamas menyatakan akan tetap bertahan di Rafah saat Israel mengumumkan rencana operasi skala besar di wilayah yang kini menampung 1,5 juta pengungsi tersebut. (khaberni/HO)

Putus Jalur Pasokan Israel di Jabalia

Brigade Al-Qassam telah memutus jalur pasokan tentara Israel di timur kamp Jabalia, Jalur Gaza utara.

“Kami berhasil memutus jalur pasokan musuh di timur kamp Jabalia di Jalur Gaza utara. Kami menargetkan pengangkut pasukan dan sekelompok tentara musuh di kamp Jabalia dan pergi mereka tewas dan terluka," kata Brigade Al-Qassam dalam pernyataannya.

Para pejuang Brigade Al-Qassam juga menargetkan tank Merkava yang digunakan oleh seorang tentara Israel dan pengangkut pasukan.

Brigade Al-Qassam menggunakan peluru Al-Yassin 105 dalam operasi tersebut.

Selain itu, Brigade Al-Qassam setidaknya meledakkan sebuah bukaan terowongan di wilayah tersebut.

“Mujahidin juga meledakkan terowongan bersama pengangkut pasukan lainnya setelah tiba di lokasi," lanjutnya, dikutip dari Assabeel.

Belum ada komentar dari pihak Israel mengenai pernyataan Brigade Al-Qassam.

6 Tentara Israel Tewas dalam 2 Hari

Dalam pertempuran selama dua hari terakhir, Israel kehilangan enam tentaranya di Jabalia.

Lima kematian tentara Israel yang diumumkan tewas yaitu Ilan Cohen (20), Bezalel David Shashua (21), Gilad Aryeh Boim (22), Daniel Hamo (20), Roy Beit Ya'akov (20) dalam pertempuran di Jabalia pada Rabu (15/5/2024).

Baca juga: 5 Tentara Israel Tewas setelah Hadapi Hamas di Jabalia, Jalur Gaza Utara

Israel mengumumkan satu kematian tentaranya pada Kamis (16/5/2024) yaitu Ran Yaebetz (39) dari batalyon patroli 6828, Brigade Bislah (828).

Ia tewas dalam ledakan amunisi di zona militer tempat pasukan Israel ditempatkan, dikutip dari IDF.

Pada Kamis (16/5/2024), jumlah tentara Israel yang terluka dalam pertempuran darat sejak 27 Oktober 2023 yang diumumkan mencapai 1.723 orang, menurut data dari Pasukan Pertahanan Israel (IDF).

Selain itu, 626 tentara Israel tewas, termasuk 278 orang dalam pertempuran darat di Gaza.

Sementara Brigade Al-Qassam menegaskan bahwa Israel menutupi jumlah korban jiwa yang sebenarnya yang jauh lebih tinggi dari yang dipublikasikan.

Jumlah Korban

Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 35.303 jiwa dan 79.261 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Jumat (17/5/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, seperti dilaporkan Anadolu.

Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023).

Israel memperkirakan, kurang lebih ada 136 sandera yang masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

Sementara itu, lebih dari 8.000 warga Palestina yang masih berada di penjara-penjara Israel, menurut laporan The Guardian pada Desember 2023 lalu.

(oln/khbrn/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini