News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Helikopter Presiden Iran Jatuh

Mahmoud Ahmadinejad, Sosok Populis Iran yang Bikin Israel Ketakutan Bakal Gantikan Ebrahim Raisi

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden keenam Iran, Mahmoud Ahmadinejad. Sosok populis Iran ini dikhawatirkan Israel menjadi pengganti Ebrahim Raisi yang tewas dalam kecelakaan helikopter di perbatasan Azerbaijan, Minggu (19/5/2024).

Dia adalah anak keempat dari tujuh bersaudara. Ayahnya, Ahmad Saborjhian, adalah seorang pandai besi.

Saat keluarganya pindah dari Aradan ke Teheran pada 1957, Ahmad mengganti nama keluarganya menjadi Ahmadinejad.

Ahmadinejad menghabiskan masa kecil dan remajanya di Teheran, kemudian melanjutkan pendidikan tingginya mempelajari teknik sipil di Universitas Sains dan Teknologi Iran (IUST) pada 1976.

Sebagai mahasiswa, Ahmadinejad termasuk pemuda yang aktif berorganisasi.

Dia bahkan menjadi salah satu penggerak aksi demonstrasi selama berlangsungnya Revolusi Iran pada 1978-1979.

Ahmadinejad juga bergabung dengan kelompok milisi bentukan Ayatollah Ruhollah Khomeini, Korps Garda Revolusi Islam Iran. Dia bahkan turut dalam Perang Irak Iran (1980-1988).

Setelah menyelesaikan masa tugasnya di kelompok milisi, pada 1986, Ahmadinejad melanjutkan pendidikan di IUST dan meraih gelar doktor untuk teknik dan perencanaan transportasi.

Pada 1989, dia bergabung dengan IUST dan menjadi salah satu pengajar di kampus tersebut.

Terjun ke Politik

Ahmadinejad mulai mengabdi di pemerintahan setelah dia ditunjuk sebagai gubernur di kota Maku dan Khoy, di Provinsi Azerbaijan Barat.

Pada 1993, dia dipercaya menjadi penasihat di kementerian kebudayaan dan pendidikan tinggi.

Ahmadinejad kemudian ditunjuk menjadi gubernur untuk Provinsi Ardabil, yang baru dibentuk.

Dia menjabat hingga 1997 dan setelahnya kembali menjadi pengajar di IUST.

Ahmadinejad membantu berdirinya partai Pengembang Islam Iran yang mengedepankan agenda populis dan ingin menyatukan faksi konservatif.

Partai itu memenangkan pemilihan dewan kota di Teheran pada Februari 2003.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini