Hal ini menyebabkan AS dan negara-negara lain terpaksa mengirimkan bantuan dengan menjatuhkannya dari pesawat (air drop).
Tetapi pengiriman melalui udara dikritik oleh organisasi hak asasi manusia karena dianggap tidak cukup.
PBB telah memperingatkan akan terjadinya bencana kelaparan di beberapa bagian Gaza.
PBB menyerukan Israel untuk membuka lebih banyak jalur penyeberangan darat untuk mendapatkan bantuan.
Pada bulan Maret, gelombang pertama bantuan kemanusiaan melalui laut dikirimkan, tetapi dalam operasi yang terpisah dari proyek dermaga AS ini.
Saat ini, hanya penyeberangan Kerem Shalom yang dikuasai Israel dan penyeberangan Erez Barat di Gaza utara yang dibuka.
Meski begitu, jumlah bantuan yang mengalir melalui kedua penyeberangan tersebut tidak sesuai yang dibutuhkan Gaza.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)