Saksi mata di Rafah mengatakan kepada Reuters, militer Israel tampaknya menggunakan kendaraan lapis baja yang dioperasikan dari jarak jauh.
Sebab, mereka tidak ada tanda-tanda adanya personel di dalam atau di sekitar tank tersebut.
Pasukan Pertahanan Israel belum mengkonfirmasi laporan tersebut.
Bagaimana dermaga itu dibangun dan bagaimana cara kerjanya?
Dikutip egyptindependent.com, AS mulai membangun dermaga terapung pada akhir April dengan biaya 320 juta dolar Amerika, dengan mengerahkan sekitar 1.000 tentara dan pelaut AS.
AS mengatakan tindakan tersebut hanyalah tindakan sementara yang "sepenuhnya bersifat kemanusiaan."
Bagian-bagian dermaga awalnya dimuat ke kapal di Pantai Timur AS dan kemudian diangkut sejauh 6.000 mil melintasi lautan menuju Gaza, menurut Brad Cooper, komandan CENTCOM.
Bagian-bagian dermaga tersebut dirakit di lepas pantai Gaza, dan perakitan terakhir dilakukan di pelabuhan Ashdod, Israel.
Bantuan yang disalurkan melalui dermaga tersebut melewati beberapa tahapan sebelum sampai ke Gaza.
Pertama-tama, bantuan tiba di Siprus melalui udara atau laut.
Di Siprus, bantuan tersebut akan diperiksa oleh AS dan Israel, lalu dikemas lagi sebelum dibawa dengan kapal ke dermaga terapung di dekat pantai Gaza.
Bantuan kemudian diangkut ke dermaga terapung dan dimuat ke truk-truk untuk didistribusikan di darat.
Baca juga: Dermaga Terapung Buatan AS di Lepas Pantai Gaza Hanyut, Rusak Diterjang Ombak
AS mengatakan dermaga tersebut tidak dimaksudkan untuk menggantikan bantuan yang masuk melalui jalur darat.
"Rute maritim ini bersifat tambahan dan tidak dimaksudkan untuk menggantikan jalur darat ke Gaza," kata Cooper.
Mengapa bantuan disalurkan dengan cara seperti ini?
Sebagian besar penyeberangan darat ke Gaza ditutup atau penuh sesak karena pemeriksaan panjang yang dilakukan oleh Israel.