News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Gilad Erdan Out, Yahya Sinwar Masih Ada, Nama Israel Kian Rusak di Mata Publik Dunia

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Duta Besar negara pendudukan Israel untuk PBB, Gilad Erdan memajang poster bergambar Sinwar dan nomor teleponnya di depan Majelis Umum PBB.

Gilad Erdan Out, Yahya Sinwar Masih Ada, Nama Israel Kian Cemar di Mata Publik Dunia

TRIBUNNEWS.COM - Duta Besar negara pendudukan untuk PBB, Gilad Erdan, memutuskan untuk mengakhiri masa jabatannya di New York setelah empat tahun.

Pernyataan itu diumumkan kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Jumat (31/5/2024) malam.

Netanyahu juga menyatakan rasa terima kasihnya kepada Erdan.

Baca juga: Israel Kecolongan, Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Periksa Pasukan dan Jalan-Jalan di Jalur Gaza

“Duta Besar Erdan mewakili Israel dengan rasa hormat, tekad dan kekuatan, dan saya berterima kasih padanya untuk itu,” menurut apa yang dilaporkan oleh The Times of Israel.

Erdan, anggota partai Likud pimpinan Netanyahu, menjadi terkenal di PBB karena sejumlah aksi kontroversialnya.

Dalam tugasnya mewakili kepentingan diplomatik Israel, Gilad Erdan sering melakuan berbagai cara yang dinilai sejumlah pihak tidak patut seperti mengumpat dan bahkan berbohong.

Aksi terbarunya adalah saat dia memotong piagam PBB di atas podium sebagai protes atas pemungutan suara Majelis Umum yang mendukung rancangan resolusi yang mendukung permintaan Palestina untuk keanggotaan penuh di PBB.

Baca juga: Kronologi Dubes Israel Robek Piagam PBB: Mencak-mencak di Podium Majelis, Lontarkan Kata-Kata Ini

Duta Besar Israel, Gilad Erdan, merobek Piagam PBB di depan Majelis Umum PBB, Jumat (10/5/2024). (khaberni/HO)

Erdan juga kerap menyerang entitas Palestina dan kerap menunjuk seranganannya ke sosok personal, termasuk ke pemimpin Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), Yahya Sinwar

Namun, aksi Gilad Erdan yang paling kontroversial terjadi saat diskusi Majelis Umum PBB mengenai seruan gencatan senjata di Gaza pada bulan Desember lalu.

Saat itu dia memamerkan gambar Yahya Sinwar, dengan melampirkan nomor yang menurutnya adalah telepon pribad Sinwar.

Kala itu Erdan mengatakan, "Dialah yang mempunyai tangan untuk menghentikan perang".

Belakangan diketahui, ternyata nomor yang dipajang bersama gambar Yahya Sinwar tersebut adalah nomor pusat komunikasi pemerintah di Gaza.

Hamas secara cepat merespons aksi Gilad Erdan dengan mempublikasikan nomor telepon erdan.

Akibatnya, saat itu ia menerima serangkaian hinaan, serangan pribadi, dan ancaman terhadap keluarganya melalui teleponnya.

Dalam konteks head to head, jika Gilad Erdan 'selesai', maka tidak dengan Yahya Sinwar.

Pemimpin Hamas di jalur Gaza itu dilaporkan masih aktif mengontrol pasukan tempur Hamas, Brigade Al Qassam di jalur Gaza.

Buruan nomor satu IDF itu bahkan dilaporkan tidak bersembunyi di terowongan sebagai mana digaungkan media-media Israel.

Baca juga: Israel Kecolongan, Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Periksa Pasukan dan Jalan-Jalan di Jalur Gaza 

Dewan Keamanan PBB mengheningkan cipta sebelum bertemu mengenai konflik antara Israel dan Hamas, pada 10 November 2023, di Markas Besar PBB di New York City. (TIMOTI A. CLARY / AFP)

Nama Israel Makin Cemar, Bakal Masuk Daftar Hitam

Terkait pertarungan di panggung politik duina, nama Israel juga makin cemar saat Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB dilaporkan segera memasukkan negara pendudukan itu ke dalam daftar hitam, tulis laporan media Israel, Channel 13.

Channel 13 Israel dalam laporannya 28 Mei 2024, melansir kalau sebuah resolusi PBB sedang dipersiapkan yang akan mengutuk negara pendudukan dan menganggap tentara pendudukan Israel sebagai “sebuah organisasi yang membunuh anak-anak,”.

Laporan menekankan kalau  ada serangkaian diskusi yang sedang berlangsung di pemerintahan Netanyahu untuk menanggapi hal tersebut.

Hal ini terjadi pada saat Washington menegaskan bahwa mereka khawatir akan perluasan isolasi internasional terhadap Israel.

Mereka takut Israel dikucilkan oleh dunia internasional.

Baca juga: Jenderal IDF Beberkan Skenario Runtuhnya Israel, Perang Atrisi dalam Kepungan Hamas-Hizbullah-Houthi

“Mengingat peristiwa Rafah dan keputusan yang dikeluarkan terhadap Israel oleh ICJ di Den Haag, sebuah resolusi PBB sedang dipersiapkan yang menganggap tentara Israel sebagai ‘organisasi yang membunuh anak-anak’.”

“Malam ini [Selasa] perdebatan maraton sedang berlangsung di Israel sebelum keputusan dramatis dikeluarkan dalam beberapa hari atau minggu mendatang, mengenai apakah Israel akan ditambahkan ke daftar hitam PBB, dan apakah IDF akan dinyatakan sebagai 'organisasi yang membunuh anak-anak,” kata laporan tersebut.

“Hasil yang muncul dari diskusi yang berlangsung di Markas Besar Keamanan Nasional dan di dalam IDF adalah bahwa tahun ini, untuk pertama kalinya setelah berbagai ancaman akibat perang, PBB akan benar-benar menyatakan bahwa IDF adalah entitas yang menyakiti dan membunuh anak-anak,” tulis laporan itu.

Saluran tersebut mencatat bahwa pengumuman ini “menimbulkan kekhawatiran besar di kalangan pejabat senior pendudukan,” karena “memiliki konsekuensi praktis yang dapat membahayakan pasokan senjata ke Israel.”

Dijelaskan juga bahwa resolusi tersebut akan berlaku selama empat tahun, jika benar-benar diterima, dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres akan memberikan persetujuan akhir.

Juru bicara Gedung Putih John Kirby, kemarin memperingatkan bahwa ada bahaya nyata bahwa Israel dapat “menjadi semakin terisolasi dari komunitas internasional karena cara mereka melakukan operasi ini” di Rafah.

Terlepas dari gambar-gambar di Rafah yang menunjukkan mayat-mayat warga sipil Palestina yang terbakar, termasuk anak-anak, Kirby menyatakan bahwa serangan terhadap Rafah pada hari Minggu dan hari ini tidak mendorong penarikan bantuan militer AS kepada Israel.

Dia Menambahkan bahwa AS sedang menunggu hasil penyelidikan Israel atas serangan itu.

(oln/khbrn/memo/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini