News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Proposal Genjatan Senjata Baru yang Digaungkan Presiden AS Joe Biden Dianggap Perkeruh Keadaan

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Bobby Wiratama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Perdana Menteri (PM) Israel Benyamin Netanyahu. - Proposal gencatan senjata baru yang ditawarkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden dinilai memperkeruh keadaan di Gaza.

TRIBUNNEWS.COM - Proposal gencatan senjata baru yang ditawarkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden dinilai memperkeruh keadaan di Gaza.

Ini adalah proposal yang jauh lebih rinci dibandingkan dengan apa yang telah kita lihat pada putaran perundingan dan pembicaraan sebelumnya.

Kesepakatan ini membahas mengenai tujuan akhir setelah perang usai, yaitu rekonstruksi Gaza.

Sebuah solusi politik jangka panjang yang tertuang dalam di fase ketiga proposal tersebut.

Sejauh ini, ini adalah kesepakatan yang paling menarik karena adanya fase ketiga tersebut, Al Jazeera melaporkan.

Bisa dikatakan kalau fase ketiga ini adalah sesuatu yang belum pernah dilihat sebelumnya.

Semua perundingan lainnya pada dasarnya terhenti karena satu hal – Hamas ingin mengakhiri perang secara permanen.

Sementara, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu bersikeras akan berperang sampai tujuannya tercapai, yaitu menghancurkan Hamas secara politik dan militer.

Dengan harapan, Hamas tidak dapat melancarkan serangan seperti yang terjadi pada 7 Oktober.

Kesepakatan ini sebenarnya memperkeruh keadaan jika menyangkut dua hal tersebut.

Ya, memang ada gencatan senjata permanen, penghentian perang secara permanen yang dibahas dalam kesepakatan khusus ini.

Baca juga: Isi Proposal Gencatan Senjata Tahap Pertama, Kedua dan Ketiga yang Ditawarkan Israel

Akan tetapi, apakah hal ini memberikan ruang gerak bagi Hamas untuk bertahan dalam bentuk tertentu?

Proposal gencatan senjata terbaru yang diumumkan Biden

Presiden AS Joe Biden pada hari Jumat (31/5/2024) mengatakan Israel telah mengusulkan gencatan senjata baru di Gaza sebagai imbalan atas pembebasan tawanan.

Menurutnya, itu adalah cara terbaik untuk mengakhiri konflik.

Proposal baru yang diajukan Biden terdiri dari tiga fase.

Proposal gencatan senjata terbaru berbeda dari proposal sebelumnya karena gencatan senjata akan terus berlanjut ketika semua pihak melakukan ketiga fase tersebut.

Fase pertama:

- Berlangsung selama enam minggu di mana pasukan Israel akan menarik diri dari pusat populasi Gaza.

- Para tawanan, termasuk orang tua dan wanita, yang ditahan di Gaza akan ditukar dengan ratusan tahanan Palestina.

- Warga sipil Palestina akan kembali ke Gaza, termasuk Gaza utara.

- Sebanyak 600 truk akan membawa bantuan kemanusiaan ke Gaza setiap hari.

Para analis mempertanyakan apakah pasukan Israel akan tetap berada di Gaza bahkan setelah gencatan senjata diberlakukan.

Baca juga: AS Jelaskan Usulan Gencatan Senjata 3 Tahap dari Israel, Tentara Zionis Wajib Pergi dari Gaza

“Kami belum mengetahui secara pasti apakah ada pengakuan dari pihak AS bahwa Israel akan tetap menduduki sebagian wilayah Gaza bahkan setelah gencatan senjata tercapai,” kata Abdullah al-Arian, profesor sejarah di Universitas Georgetown, Qatar.

“Ini adalah masalah besar, yang terus-menerus ditolak oleh warga Palestina bahwa bagian mana pun di Gaza harus tetap diduduki.” Fase kedua:

lihat foto Gambar selebaran milik Maxar Technologies yang diambil oleh satelit WorldView-1 pada tanggal 7 Mei 2024 menunjukkan pemandangan udara dari sebuah bangunan yang terbakar di Rafah di Jalur Gaza selatan di tengah konflik yang sedang berlangsung di wilayah Palestina antara Israel dan Hamas. (Photo by Satellite image ©2024 Maxar Technologies / AFP)

- Kelompok bersenjata Palestina Hamas dan Israel akan merundingkan persyaratan untuk mengakhiri permusuhan secara permanen.

“Gencatan senjata akan terus berlanjut selama negosiasi terus berlanjut,” kata Biden.

Fase ketiga:

- Rencana rekonstruksi Gaza, dan solusi politik jangka panjang.

Apa tanggapan Hamas?

Hamas mengatakan pihaknya menyambut baik pernyataan Biden.

Kelompok ini juga menyatakan siap untuk merespons “secara positif dan konstruktif” terhadap setiap usulan yang mencakup langkah-langkah tersebut, jika Israel juga “secara eksplisit berkomitmen” terhadap hal tersebut.

Apa perbedaan proposal terbaru dengan proposal sebelumnya pada tahun ini?

Sebuah proposal penyanderaan yang diajukan awal tahun ini menyerukan pembebasan tawanan yang sakit, lanjut usia, dan terluka di Gaza dengan imbalan gencatan senjata selama enam minggu, yang dapat diperpanjang untuk memungkinkan lebih banyak bantuan disalurkan ke wilayah kantong tersebut.

Kesepakatan yang diusulkan itu gagal awal bulan ini setelah Israel menolak menyetujui permintaan Hamas untuk mengakhiri perang secara permanen sebagai bagian dari negosiasi dan meningkatkan serangan terhadap kota Rafah di Gaza selatan.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini