Sehingga meningkatkan kekhawatiran akan memburuknya situasi kemanusiaan karena kurangnya pasokan penting yang menjangkau warga Palestina, khususnya di Jalur Gaza utara.
Israel menguasai perbatasan Rafah dan Mesir di sisi Palestina pada tanggal 7 Mei, setelah tindakan militer yang mengabaikan seruan internasional, menutup akses bagi orang-orang terluka yang mencari pengobatan, dan memblokir bantuan kemanusiaan yang sudah langka.
Kantor media menekankan bahwa anak-anak ini menderita kekurangan gizi akut, yang berdampak pada tubuh mereka, membuat mereka rentan terhadap penyakit menular, menghambat pertumbuhan, dan mengancam kelangsungan hidup mereka.
“Anak-anak ini kekurangan akses terhadap layanan penting, dan kondisi mereka semakin memburuk karena kurangnya vaksinasi dan obat-obatan penting,” tambah pernyataan itu.
Kantor tersebut mengimbau komunitas internasional untuk memenuhi tanggung jawab mereka dan menyelamatkan anak-anak di Gaza.
Laporan tersebut mencatat bahwa 335.000 anak hidup dalam kondisi yang sangat sulit akibat genosida, pengungsian, dan dampak lain dari agresi Israel.
Baca juga: AS Minta Dewan Keamanan PBB Setujui Proposal Gencatan Senjata Israel-Hamas
Update Perang Israel-Hamas
Presiden AS Joe Biden menegaskan kesiapan Israel untuk melanjutkan persyaratan yang kini telah ditawarkan kepada Hamas.
Amerika Serikat, Mesir, dan Qatar disebut berkomitmen untuk implementasi penuh dari seluruh perjanjian.
Pemboman mematikan di Gaza selatan dan tengah terus berlanjut, dengan laporan mengenai pejuang Hamas yang memerangi pasukan Israel di seluruh kota Rafah yang terkepung.
Empat lagi tawanan Israel telah dinyatakan tewas oleh militer Israel dan kelompok keluarga menyebut pengumuman tersebut sebagai “aib” dan menegaskan kembali perlunya gencatan senjata segera.
Sebagian besar wilayah Israel utara telah dilanda kebakaran hutan yang dipicu oleh roket Hizbullah dan petugas pemadam kebakaran berjuang untuk mengendalikan kobaran api.
Israel terus melakukan pemboman tanpa henti terhadap Gaza, termasuk serangan terhadap kamp pengungsi Bureij, yang telah menewaskan 11 warga Palestina selama 24 jam terakhir.
Baca juga: Serangan Roket Hizbullah Picu Kebakaran di Israel Utara, Pemimpin Oposisi Israel Kecam Netanyahu
Perdana Menteri Netanyahu mengatakan proposal gencatan senjata yang didukung AS di Gaza akan memungkinkan Israel untuk mengembalikan tawanannya, sambil tetap berpegang pada tujuan perang.
Para pejabat sayap kanan Israel telah menolak usulan tersebut, dan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich berjanji akan mendorong penggantian 'kepemimpinan yang gagal' di negara tersebut jika Israel menerimanya.