Israel Broadcasting Corporation (KAN) mengatakan militer Israel memperkirakan tugas utamanya di Rafah akan selesai pada akhir Juni 2024.
Tugas itu, lapor KAN, termasuk "pembongkaran brigade terakhir Hamas dan penghancuran terowongan di sepanjang Philadelphia (Salah al-Din) poros perbatasan dengan Mesir."
Pasukan Israel Bunuh 3 Warga Palestina di Kamp Jenin
Di hari yang sama, pasukan Israel diketahui telah membunuh tiga warga Palestina dalam serangan di kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat yang diduduki, kata Kementerian Kesehatan Palestina, sebagaimana dikutip AlJazeera.
Ketiga korban tewas itu diidentifikasi sebagai Ibrahim Taher Muhammad al-Saadi (21), Issa Nafez Jallad (17), dan Uday Ayman Marei (24).
Direktur Rumah Sakit Pemerintah di Jenin, Wissam Bakr, mengatakan ada 15 korban lainnya yang mengalami luka dan telah dipindahkan ke beberapa rumah sakit, termasuk RS al-Razi dan RS Ibnu Sina.
Sementara itu, Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) mengungkapkan krunya menangani delapan orang terluka dalam serangan di kamp Jenin, termasuk lima korban tembak dan dua yang terkena pecahan peluru.
Baca juga: Dibunuh karena Dukung Palestina, Ibu di Afrika Selatan Tewas Ditikam, Pelaku Akui Pro-Zionis
Kelompok sayap bersenjata Jihad Islam Palestina, Brigade Al-Quds, mengatakan dalam sebuah pernyataan para pejuangnya terlibat dalam "bentrokan dengan kekerasan" di dekat kamp pengungsi Jenin.
Wafa mengutip korespondennya yang mengatakan konvoi kendaraan militer Israel, termasuk buldoser, memasuki wilayah tersebut dengan didukung oleh helikopter serang Apache.
Laporan itu juga menyebutkan tank tentara Israel milik pasukan khusus menghancurkan kios pedagang lokal dan menembakkan peluru ke arah trafo listrik utama di kamp Jenin, yang mengakibatkan pemadaman listrik.
Rumah sakit dikepung dan layanan darurat dicegah untuk menjangkau korban cedera, tambahnya. Setidaknya dua orang juga telah ditahan.
Tentara Israel secara rutin melakukan penggerebekan di kota dan kamp di dekatnya.
Tepi Barat telah mengalami peningkatan kekerasan selama lebih dari setahun, terutama sejak Israel melancarkan serangan mematikan terbarunya di Jalur Gaza yang terkepung pada 7 Oktober 2023.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)