Kedua kelompok itu terlibat dalam paham xenofobia (ketidaksukaan pada orang dari negara lain) dan neo-Nazi serta melakukan penyerangan fisik terhadap para migran, komunitas Roma, dan orang-orang yang menentang pandangan mereka.
Sebagai sebuah batalion, Azov bertempur di garis depan melawan separatis pro-Rusia di Donetsk, wilayah timur Ukraina, dikutip dari Al Jazeera.
Azov dimasukkan ke dalam Garda Nasional Ukraina pada tahun 2014 setelah bertempur beberapa bulan untuk merebut kota Mariupol dari separatis yang didukung Rusia.
Batalion Azov kemudian ikut bertempur bersama tentara Ukraina untuk melawan Rusia dalam invasi ke Ukraina pada Februari 2022.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Rusia dan Ukraina