Mayoritas Warga AS Menolak Pemerintah AS Mempersenjatai Israel, Seharusnya Kirim Bantuan ke Gaza
TRIBUNNEWS.COM- Mayoritas warga AS menolak mempersenjatai Israel, hasil Jajak Pendapat.
Gedung Putih dan Kongres AS telah mengirimkan senjata dalam jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk mendukung genosida Israel terhadap warga Palestina, meskipun ada tentangan dari masyarakat AS.
Mayoritas warga AS mengatakan pemerintah AS tidak seharusnya mengirim senjata ke Israel namun harus mengirim bantuan kemanusiaan ke Gaza, sebuah jajak pendapat yang diterbitkan pada tanggal 7 Juni oleh CBS News dan YouGov menunjukkan.
Jajak pendapat tersebut menanyakan, “Mengenai situasi dengan Israel dan Hamas, manakah yang harus dilakukan atau tidak dilakukan AS saat ini?”
Enam puluh satu persen warga AS menanggapi hal ini dengan mengatakan AS tidak boleh mengirim senjata ke Israel.
Di antara anggota Partai Demokrat, 77 persen mengatakan AS tidak boleh mengirimkan senjata, dibandingkan dengan 38 persen anggota Partai Republik.
Pada saat yang sama, 62 persen warga AS mengatakan AS harus mengirimkan bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina di Gaza, sementara 38 persen menentangnya.
Jajak pendapat tersebut menyoroti lemahnya pengaruh opini publik AS dan kuatnya pengaruh lobi Israel dan pejabat AS yang pro-Israel terhadap kebijakan luar negeri AS.
Meskipun mendapat tentangan kuat dari para pemilih di Partai Demokrat, Presiden AS Joe Biden telah memprioritaskan pengiriman senjata dalam jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya ke Israel sejak dimulainya perang di Gaza pada 7 Oktober tahun lalu.
“Apa yang segera dilakukan AS adalah mengirimkan aliran senjata yang luar biasa,” kata seorang mantan perwira Angkatan Darat AS kepada New York Times.
The Times menambahkan bahwa “ada begitu banyak pengiriman senjata ke Israel sehingga seorang pejabat senior Pentagon mengatakan bahwa Departemen Pertahanan terkadang kesulitan menemukan pesawat kargo yang cukup untuk mengirimkannya.”
Menteri Luar Negeri Biden, Antony Blinken, telah memainkan peran penting dalam memajukan pengiriman senjata ke Israel. Setelah perang dimulai, ia menyatakan solidaritasnya dengan Israel sebagai penganut agama Yahudi, Jerusalem Post melaporkan.
“Saya datang ke hadapan Anda tidak hanya sebagai Menteri Luar Negeri Amerika Serikat,” kata Blinken kepada Israel dalam konferensi pers yang disiarkan langsung di Tel Aviv, “tetapi juga sebagai seorang Yahudi.”