Al Qassam Hajar 2 Tank Merkava di Rafah, IDF Mandi Mortir di Al Zaytoun, Adu Strategi di Netzarim
TRIBUNNEWS.COM - Brigade Al Qassam, Sayap bersenjata Hamas pada Rabu (12/6/2024) mengumumkan kalau mereka melakukan perlawanan hebat di seluruh bagian Gaza terhadap manuver militer Israel (IDF).
Brigade Al Qassam menyatakan, menyerang dua tank Merkava Israel di Rafah saat pasukan pendudukan berupaya merangsek lebih dalam ke kawasan tersebut.
Baca juga: IDF Merangsek di Barat Rafah, Zona Kemanusiaan Al Mawasi Bisa Banjir Darah, Roket Apache Meraung
Selain itu, Brigade Al Qassam juga menyatakan terlibat dalam “bentrokan sengit” dengan tentara Israel di Kota Gaza.
"Brigade Al-Qassam mengatakan di Telegram bahwa kelompok tersebut menargetkan 2 tank Israel dengan roket di kota Rafah di Jalur Gaza selatan,” tulis laporan Anadolu, Kamis (13/6/20204).
Baca juga: Israel Salah Langkah di Jabalia, Al Qassam Robohkan 30 IDF Sekali Tepuk, Jenderal Ambruk di Zaytoun
Front Sengit di Zaytoun, IDF Mandi Mortir
Dikatakan secara terpisah, para petempur Al Qassam juga “terlibat dalam bentrokan sengit dengan pasukan pendudukan Israel yang melakukan penetrasi ke timur lingkungan Al Zaytoun”.
Sebagai catatan, seperti Jabalia, Zaytoun juga sejatinya sudah dijamah bom-bom dan pasukan infanteri Israel Februari silam.
Saat itu mereka menyatakan sudah 'membongkar' kekuatan Hamas dan mengklaim kalau wilayah itu sudah dibersihkan dari unsur-unsur perlawanan.
Kenyataannya, Brigade Al Qassam justru mampu menghimpun kekuatan dan memberikan perlawanan sangat sengit di sana.
"Kelompok tersebut menambahkan bahwa para petempur mereka menargetkan pasukan Israel di Zeitoun dengan tembakan mortir,” tulis laporan Anadolu.
Belum ada komentar langsung dari tentara Israel mengenai laporan tersebut.
Adu Strategi di Netzarim
Selain di wilayah-wilayah di atas, Brigade Al Qassam mengatakan kalau mereka menyerang markas komando Israel di poros Netzarim di selatan Kota Gaza.
"Serangan Al Qassam ke Markas Komando IDF itu dilakukan dengan dengan roket 114 mm,” tambah laporan tersebut.
Sebenarnya, pada awal April, tentara Israel menarik sebagian besar pasukannya dari Jalur Gaza.