TRIBUNNEWS.COM - Perwakilan koalisi Laut Merah, Amerika Serikat (AS) dan Inggris, meluncurkan setidaknya dua serangan di Kegubernuran Raymah, Yaman utara yang dikuasai kelompok Houthi.
Houthi mengonfirmasi sedikitnya lima warga sipil terluka dalam serangan itu.
"Agresi Amerika-Inggris menargetkan stasiun radio Kegubernuran Raymah dan kompleks pemerintahan kegubernuran itu dengan dua penggerebekan," kata sumber keamanan Houthi kepada surat kabar Saba, Kamis (13/6/2024).
Sementara itu, Komando Pusat AS (CENTCOM) mengumumkan koalisi Laut Merah berhasil menghancurkan tiga peluncur rudal jelajah anti-kapal dan satu sistem drone di wilayah yang dikuasai Houthi di Yaman.
"Penargetan ini dilakukan sebagai respons terhadap perahu drone yang diluncurkan oleh Houthi yang menabrak kapal Tutor di Laut Merah," kata CENTCOM dalam pernyataannya di media sosial X, Rabu (12/6/2024).
CENTCOM juga membenarkan, serangan perahu drone tersebut menyebabkan kerusakan pada ruang mesin kapal Tutor.
Menurut CENTCOM, perilaku ini digambarkan sebagai kejahatan dan kecerobohan yang terus-menerus oleh kelompok Houthi yang didukung Iran.
"Perilaku ini mengancam stabilitas regional dan membahayakan nyawa para pelaut di Laut Merah dan Teluk Aden," menurut pernyataan CENTCOM.
Houthi Serang Kapal Israel Cs
Pada hari ini, juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, mengatakan serangan perahu drone Houthi berhasil menghantam bagian buritan kapal Tutor, yang menyebabkannya hampir tenggelam karena banyaknya air laut yang masuk ke kapal.
"Kapal Tutor menjadi sasaran karena sedang menuju pelabuhan Israel," kata Yahya Saree dalam pernyataannya, Kamis (13/6/2024).
Baca juga: Kapal Israel Cs Nyaris Tenggelam, Perahu Drone Houthi Sukses Lubangi Buritan
Setelah penyerangan itu, Houthi bersama perlawanan Islam Irak melakukan dua operasi militer dengan meluncurkan rudal yang mencapai dua sasaran di Ashdod dan Haifa, Israel.
Sejak 19 November 2023, kelompok Houthi yang berbasis di Yaman mengambil bagian untuk mendukung rakyat Palestina yang menghadapi agresi Israel di Jalur Gaza dengan menargetkan kapal-kapal terkait Israel yang melintasi Laut Merah.
Sekutu Israel, Amerika Serikat (AS), kemudian membentuk koalisi Laut Merah bersama Inggris dan sejumlah negara untuk melawan Houthi.
Sementara Houthi berjanji akan berhenti menyerang kapal-kapal tersebut jika Israel menghentikan agresinya dan menarik pasukannya dari Jalur Gaza.