TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Keamanan Yaman mengungkap jaringan spionase besar yang dioperasikan oleh Badan Intelijen Amerika (CIA) dan Israel (Mossad).
Yaman mengumumkan hal ini pada hari Senin (10/6/2024) kemarin.
Para pejabat mengungkapkan bahwa jaringan tersebut telah aktif di berbagai institusi di Yaman sejak tahun 2015.
"Jaringan yang terekspos mengumpulkan informasi penting di berbagai bidang," kata Kepala Badan Keamanan dan Intelijen Yaman, Mayor Jenderal Abdul Hakim Hashem Al-Khaiwani.
Aparat keamanan melaporkan bahwa jaringan tersebut mengumpulkan informasi penting di berbagai sektor dan meneruskannya ke badan intelijen musuh.
"Mereka melakukan operasi teknis spionase langsung atas nama badan intelijen musuh untuk memperoleh informasi-informasi rahasia dan berdaulat," terangnya.
Pengumpulan data mempengaruhi para pengambil keputusan, menyusup ke lembaga-lembaga negara, dan merekrut pejabat di pemerintahan Yaman.
Tujuan jaringan mata-mata tersebut mengacaukan perekonomian Yaman melalui pengumpulan informasi dan sabotase.
Jaringan tersebut juga dituding merusak sektor pertanian dengan meningkatkan serangan hama hingga mendongkrak impor pertanian.
Yaman pun dibuat sangat tergantung pada pihak asing.
Jaringan tersebut dilaporkan menargetkan kesehatan masyarakat Yaman ,dengan menyebarkan penyakit dan “merusak sistem pendidikan dengan mendorong korupsi moral.”
Baca juga: Kapal Tenggelam di Pantai Yaman, 49 Orang Tewas dan 140 Hilang
"Selain itu, jaringan spionase memberikan intelijen militer kepada lembaga-lembaga Amerika dan Israel untuk melemahkan tentara Yaman dan mengurangi kemampuannya," tambah badan tersebut.
Pasukan keamanan Yaman menggarisbawahi bahwa jaringan tersebut mendukung agresi terhadap Yaman dengan memberikan informasi militer kepada musuh, sehingga menghambat perkembangan militer Yaman selama beberapa tahun terakhir.
Sanaa mengatakan rincian lebih lanjut tentang jaringan dan operasinya akan diungkapkan dalam beberapa hari mendatang.