News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Buat AS Ketar-ketir, Rusia Tawarkan Senjata Rudal Jarak Jauh ke Asia hingga Amerika Latin

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Militer Rusia pelatihan praktis dalam persiapan dan penggunaan senjata nuklir taktis, Rabu (22/5/2024). Rusia sedang melakukan pembicaraan dengan Asia hingga Amerika Latin mengenai pengerahan senjata jarak jauh, buat AS ketar ketir

Andriy Sadovyi, walikota Lviv, mengatakan drone tersebut menghantam desa Malekhiv di distrik kota dan merusak banyak jendela di bangunan tempat tinggal lainnya.

Kota ini merupakan pusat administrasi oblast Lviv di Ukraina barat di perbatasan dengan Polandia, anggota NATO.

Pasukan Rusia Mulai Maju Lagi

Ukraina mengatakan pasukan Rusia sedang berjuang untuk memasuki pinggiran Chasiv Yar di wilayah Donetsk.

“Musuh terus berusaha maju ke distrik mikro Novy di kota Chasiv Yar,” kata seorang pejabat militer Ukraina dalam sebuah pengarahan.

Lebih jauh ke selatan, militer Ukraina mengatakan pasukan Rusia juga bergerak menuju Pokrovsk, mengancam jalan utama, yang dapat mempersulit jalur pasokan Ukraina.

AS Minta China Setop Dukung Rusia

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, mengatakan dukungan China terhadap industri pertahanan Rusia memperpanjang perang Ukraina dan harus dihentikan.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, sebelumnya mendesak NATO untuk berhenti menyalahkan China atas perang di Ukraina setelah ketua aliansi NATO, Jens Stoltenberg, menuduh China memperburuk konflik melalui dukungan terhadap Rusia.

Korea Selatan Tuduh Korea Utara Pasok Senjata ke Rusia

Menteri Pertahanan Korea Selatan, Shin Wonsik, mengatakan Korea Selatan telah mengidentifikasi setidaknya 10.000 kontainer pengiriman yang diduga berisi amunisi artileri dan senjata lain yang dikirim dari Korea Utara ke Rusia.

"Kontainer tersebut bisa memuat hingga 4,8 juta rudal," kata Shin.

Ia juga menuduh Presiden Rusia Vladimir Putin, yang saat ini berkunjung ke Korea Utara untuk menandatangani kerja sama keamanan.

“Putin diperkirakan akan mengupayakan kerja sama keamanan yang lebih erat dengan Korea Utara, terutama pasokan militer seperti peluru artileri yang diperlukan untuk meraih peluang kemenangan,” kata Shin kepada Bloomberg.

(Tribunnews.com/ Chrysnha, Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Rusia dan Ukraina

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini