News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Jemaah Haji asal Turki Doakan Masyarakat Gaza di Arafah, Bentangkan Poster Abu Obeida

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jamaah Haji Asal Turki Doakan Masyarakat Gaza di Mekah, Bentangkan Potret Abu Obeida. Seorang jamaah Haji asal Turki memanjatkan doa untuk masyarakat Gaza sambil membentangkan poster Abu Obeida. Ini isi doanya.

TRIBUNNEWS.COM - Seorang jemaah haji asal Turki memanjatkan doa untuk masyarakat Gaza sambil membentangkan poster Abu Obeida.

Abu Obedia merupakan Juru bicara Brigade al-Qassam, sayap militer Hamas.

Doa-doa yang dilantunkan oleh pria tersebut direkam ketika ia menjalankan puncak ibadah haji di Padang Arafah, Mekkah, Arab Saudi.

Dikutip dari laman X Middle East Eye, berikut ini rangkuman isi doa jemaah haji asal Turki tersebut:

"Bismillahirrahmanirrahim, Oh Tuhan semesta alam, yang membimbing seluruh umat Islam

Berikan kemenangan kepada Hamas, ya Tuhanku,

Ya Tuhan semesta alam, seperti Engkau menghancurkan tentara Abrahah yang datang untuk menghancurkan masjid-Mu,

Sama seperti Engkau memusnahkan mereka,

Kuburlah tentara Zionis yang menduduki tanah Jerusalem, hancurkan mereka,

Ya Tuhanku, sama seperti Engkau membantu kaum Muslimin di Badar,

Sama seperti Engkau mendukung mereka dengan pasukan tak kasat mata-Mu,

Baca juga: Abu Obeida: Perlawanan di Gaza Melawan Israel atas Nama Umat Islam

Dukung saudara kami di Gaza dengan pasukan tak kasat mata-Mu,

Ya Tuhan, Allahku, berikan mereka kemenangan,

Ya Tuhanku, hancurkan para penindas Zionis itu, Allahku,

Ya Tuhanku, kuburkan mereka jauh di dalam tanah, ya Allahku,"

lihat foto Jemaah Haji asal Turki Doakan Gaza di Gunung Arafat

Jemaah haji asal Turki itu tampak berdiri di antara jemaah lainnya di puncak gunung.

Beberapa orang juga mengabadikan momen ini.

Arab Saudi Larang Slogan Dukungan untuk Gaza selama Haji

Di sisi lain, pada awal bulan ini, Menteri Haji Arab Saudi, Tawfiq Al-Rabiah mengumumkan pemerintah melarang slogan-slogan bermuatan politik di Mekkah selama ibadah Haji, Kamis (6/6/2024).

"Haji adalah untuk ibadah, bukan untuk slogan-slogan politik apapun," jawabnya, ketika ditanya wartawan terkait aturan dan tindakan hukum mengenai hal ini, dikutip dari Middle East Eye.

"Inilah yang sedang diupayakan oleh para pemimpin Kerajaan, memastikan haji benar-benar mewujudkan tingkat ketaatan, ketenangan, dan spiritualistas tinggi," tambahnya.

Al-Rabiah pun menyoroti tingkat kepatuhan yang tinggi terhadap aturan-aturan yang diterapkan selama ibadah haji di tahun-tahun sebelumnya.

Haji adalah salah satu dari lima rukun Islam dan merupakan kewajiban agama bagi semua Muslim yang sehat, mampu secara finansial, berakal sehat, dan cukup umur untuk menunaikan ibadah haji setidaknya sekali seumur hidup.

Baca juga: Reaksi Cepat Petugas Haji Kembalikan Senyum Bu Ai Rahmawati Usai Terserang Heat Stroke

Perang Israel yang menghancurkan di Gaza telah menuai kecaman dari umat Islam di seluruh dunia.

Akan tetapi, protes untuk menunjukkan solidaritas untuk Gaza adalah tindakan ilegal di Arab Saudi.

Pemerintah juga menekan sebagian besar kebebasan berekspresi.

lihat foto Seorang pria berdiri di sebuah restoran menyaksikan jamaah Muslim berjalan mengelilingi Ka'bah, tempat suci umat Islam, di Masjidil Haram di kota suci Mekah, Arab Saudi pada 13 Juni 2024, menjelang ibadah haji tahunan. - Setelah melakukan perjalanan dari seluruh penjuru dunia ke kota suci Islam, para peziarah pertama-tama akan melakukan tawaf berjalan tujuh kali mengelilingi Ka'bah, kubus hitam raksasa yang didoakan umat Islam di seluruh dunia setiap hari. (Photo by FADEL SENNA / AFP)

Para imam Saudi yang pro-pemerintah telah berdoa secara terbuka untuk Gaza dan Palestina dalam khotbah Jumat mingguan sejak bulan Oktober.

Tapi, dengan aturan baru diumumkan oleh Menteri Haji, ekspresi seperti itu mungkin saja akan dibatasi.

Arab Saudi belum secara resmi mengakui Israel sejak negara tersebut didirikan pada 1948.

Arab Saudi telah menjadi penentang dan pengkritik keras sejak Israel melancarkan serangan ke Gaza.

Seruan al-Rabiah berujung hujatan netizen.

Banyak orang yang mempertanyakan kata-kata yang ambigu dalam pernyataan tersebut.

"Islam adalah cara hidup. Tidak ada perbedaan antara bagian politik dan ibadah dalam Islam," kata seorang pengguna.

Yang lain menyoroti bahwa haji adalah waktu untuk merefleksikan esensi menjadi seorang Muslim, termasuk “bertindak melawan penindasan”.

“Dengan terjadinya bencana besar di Gaza, diamnya rezim Saudi adalah hal yang menjijikkan bagi umat manusia, apalagi umat Islam,” kata salah satu pengguna.

Beberapa orang menyoroti apa yang mereka anggap sebagai standar ganda dalam instruksi dari otoritas Saudi.

Di antara kritik tersebut, analis politik Sami Hamdi mempertanyakan pernyataan Rabiah.

"Apa maksudnya? Jangan membahas genosida di Gaza saat Anda berada di Rumah Allah?," tanyanya.

Dalam beberapa bulan terakhir, pemerintah Saudi dilaporkan telah meningkatkan tindakan keras mereka terhadap orang-orang yang kritis terhadap serangan gencar Israel di Gaza.

Bulan lalu, pihak berwenang Saudi dilaporkan menangkap seorang pengusaha dan tokoh media karena mengungkapkan pandangan yang “menghasut” terhadap Israel dan menyerukan boikot terhadap restoran cepat saji Amerika di kerajaan tersebut.

Tindakan keras terhadap kebebasan berpendapat seperti ini semakin sering terjadi sejak Putra Mahkota Mohammed bin Salman menjadi pemimpin de facto pada tahun 2017.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini