Peneliti Welsh di Inggris dilaporkan menangkap sinyal 6 detik menggunakan mikrofon bawah air atau hidrofon yang berpotensi mengarah ke lokasi jatuhnya pesawat MH370.
TRIBUNNEWS.COM, INGGRIS - Peneliti Inggris telah mendeteksi sinyal yang mungkin mengarah pada penemuan Malaysia Airlines Penerbangan MH370 yang hilang di Samudera Hindia 10 tahun lalu.
Demikian dilansir Harian Inggris The Telegraph, Rabu (19/6/2024).
Pesawat yang membawa 239 penumpang dan awak tersebut diyakini kehabisan bahan bakar dan jatuh ke laut setelah keluar jalur dari penerbangan Kuala Lumpur menuju Beijing pada 8 Maret 2014.
Meskipun pencarian ekstensif mencakup lebih dari 119.140 kilometer persegi (46.000 mil persegi), hanya 18 pecahan pesawat yang ditemukan terdampar di darat.
Kini para peneliti dari Wales dilaporkan telah menangkap sinyal enam detik menggunakan mikrofon bawah air atau hidrofon yang berpotensi mengarah ke lokasi terakhir pesawat tersebut.
Hidrofon ini awalnya dirancang untuk mendeteksi uji coba nuklir yang dilarang, menangkap sinyal pada saat pesawat diyakini jatuh.
Baca juga: 14 Fakta Hilangnya MH370, Misteri Terbesar Dunia Penerbangan, Puingnya Telah Ditemukan di Kamboja?
Para peneliti mendasarkan studi mereka pada premis bahwa Boeing 777, seperti MH370, akan menghasilkan energi kinetik yang setara dengan gempa kecil jika jatuh dengan kecepatan 200 meter per detik (656 kaki per detik).
Dampak seperti itu akan cukup besar untuk dapat direkam oleh hidrofon yang jaraknya ribuan mil.
Sinyal tersebut terdeteksi di Cape Leeuwin di Australia Barat, salah satu dari dua stasiun hidrofon yang berjarak puluhan menit waktu tempuh sinyal dari kontak radar terakhir pesawat yang diketahui.
Simpang Siur
Lokasi jatuhnya pesawat MH370 masih simpang siur.
Bahkan beberapa waktu lalu kakak beradik Ian dan Jackie Wilson mengaku telah menyelidiki hilangnya pesawat MH370.
Wilson bersaudara menyebut, pesawat MH370 berada di sebuah pegunungan di Kamboja.
Mereka pun menjadi detektif amatir untuk menyelidiki keberadaan pesawat nahas itu dalam misi yang hampir merenggut nyawa mereka.