News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Warga Israel di Perbatasan Lebanon Takut Serangan Hizbullah: Tiba-tiba Ada Rudal, Kami Tak Tahan

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto yang tersebar di media sosial memperlihatkan kebakaran besar di Israel utara setelah Hizbullah meluncurkan pawai rudal ke wilayah itu pada Senin (3/6/2024) sebagai respon atas serangan udara Israel di Lebanon selatan - Warga Israel yang tinggal di dekat perbatasan Lebanon mengaku takut pada serangan Hizbullah.

TRIBUNNEWS.com - Warga Israel di utara Kiryat Shmona yang berbatasan langsung dengan Lebanon, mengatakan kehidupan mereka sudah tidak dapat ditoleransi lagi.

Diketahui, Hizbullah bentrok dengan tentara Israel sebagai bentuk dukungan dan balasan mereka terhadap genosida Zionis di Jalur Gaza.

Seorang warga Kiryat Shmona, Uri Vazan, mengatakan kepada Associated Press (AP), tinggal di perbatasan Lebanon sangat "tidak tertahankan" di tengah bentrokan.

Ia juga mengaku takut terhadap serangan Hizbullah.

Sebab, menurutnya, kedatangan rudal-rudal Hizbullah tidak bisa diketahui secara pasti kapan akan jatuh di wilayah tempat tinggalnya.

Diketahui, pada Rabu (19/6/2024), Hizbullah menghujani Kiryat Shmona dengan 15 roket.

"Anda tidak tahu kapan itu (rudal) datang kepada Anda. Tiba-tiba alarm bunyi, tiba-tiba ada rudal jatuh," katanya.

"Berada di sini tidak mudah. Sangat menakutkan, tidak tertahankan," ujar warga lainnya, Shishi Phima.

Bentrokan antara Hizbullah dan tentara Israel memaksa Ben Hamo dan keluarganya mengungsi dari Kiryat Shmona.

Ia dan keluarganya sudah keluar dari kota itu sejak beberapa bulan belakangan.

Tetapi, di hari kerja, Hamo kembali untuk bekerja di supermarket lokal di kota itu.

Baca juga: IDF Hadapi Situasi Menantang di Rafah, Komandan Brigade Nahal Kewalahan: Ini Sangat Melelahkan

"Terkadang terjadi 10 ledakan atau lebih dalam sehari. Kadang alarm berbunyi, kadang tidak. Ini sangat menakutkan," akunya kepada NPR.

Kiryat Shmona dulunya adalah sebuah kota Palestina bernama Al-Khalissa.

Namun, kota itu direbut setelah Israel berdiri pada 1948, hingga menyebabkan warga Palestina meninggalkan wilayah itu.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini