News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Diserang Hizbullah, Israel Makin Terjepit, Netanyahu Berencana Hentikan Perang di Gaza

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tentara Pendudukan Israel (IDF) di atas tank Merkava saat operasi militer di Jalur Gaza. Sumber keamanan Israel menyebut, Hamas berhasil menggagalkan operasi Fase B mereka sehingga invasi militer IDF di Rafah akan berakhir dalam dua pekan ke depan per Sabtu (15/6/2024).

Posisi Netanyahu adalah “konfirmasi jelas atas penolakannya terhadap resolusi Dewan Keamanan baru-baru ini, dan usulan Presiden AS Joe Biden,” kata Hamas dalam sebuah pernyataan.

Hamas terus bersikeras bahwa perjanjian apa pun mencakup, “penegasan yang jelas atas gencatan senjata permanen dan penarikan penuh dari Jalur Gaza”.

Di Israel, Markas Besar Forum Keluarga Sandera mengutuk setiap usulan penarikan pasukan tanpa menjamin kepulangan semua sandera.

"Berakhirnya pertempuran di Jalur Gaza, tanpa pembebasan para sandera, merupakan kegagalan nasional yang belum pernah terjadi sebelumnya dan kegagalan untuk mencapai tujuan perang," kata Forum tersebut dalam sebuah pernyataan pada hari Senin.

Baca juga: 5 Situs di Israel Diserang Drone dan Roket Hizbullah, Termasuk Markas Besar Batalyon Sahel

Israel Minta Bantuan AS

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant (Tangkap Layar Twitter/X)

Hubungan Israel dengan Hizbullah makin memanas, Tel Aviv pun kembali meminta bantuan kepada sekutunya, Amerika Serikat (AS).

Israel mengirim Menteri Pertahanan Yoav Gallant untuk berangkat ke Washington DC dengan tujuan agar AS segera mencairkan pengiriman bom-bom berat yang telah ditahannya dari Israel.

"Pertemuan dengan pejabat senior pemerintah sangat penting untuk masa depan perang," kata Gallant, dikutip dari Times of Israel.

"Selama pertemuan ini, saya berencana untuk membahas perkembangan (di front selatan dan utara), di Gaza dan Lebanon."

"Kami siap untuk tindakan apa pun yang mungkin diperlukan di Gaza, Lebanon, dan wilayah lainnya," tegasnya.

Baca juga: AS Ragukan Kekuatan Iron Dome Israel: Bisa Kewalahan Perang Habis-habisan dengan Hizbullah

Padahal, saat ini hubungan antara Israel dengan AS tengah memanas setelah Netanyahu melontarkan kritikan pedas terhadap Presiden Joe Biden.

Netanyahu mengkritik keras Presiden Joe Biden dengan menyebut telah menurunkan pasokan amunisi ke Israel.

Gedung Putih telah berulang kali menegaskan bahwa mereka “tidak tahu” apa yang dimaksud Netanyahu selain satu pengiriman tersebut.

"Sekitar empat bulan yang lalu, terjadi penurunan drastis dalam pasokan amunisi dari Amerika ke Israel. Selama berminggu-minggu, kami menghubungi teman-teman Amerika kami, meminta untuk mempercepat pengiriman."

"Kami melakukan ini berulang kali. Kami melakukannya pada tingkat tertinggi dan di semua tingkatan, dan saya ingin menekankan – kami melakukan ini secara tertutup."

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini