TRIBUNNEWS.COM - Hizbullah mengatakan, semua target sensitif Israel berada dalam jangkauan dan percuma saja jika Israel menyerang Lebanon.
Dilansir PressTV, pernyataan itu diucapkan oleh Wakil Ketua Dewan Eksekutif Hizbullah, Sheikh Nabil Qaouq pada hari Senin (24/6/2024), mengutip surat kabar online berbahasa Arab Lebanon Elnashra.
“Lebanon tidak akan menjadi tempat bagi Israel untuk menebus kerugiannya," ujar Qaouq.
"Lebanon akan tetap menjadi arena kekalahan Zionis, dan tempat kemenangan bagi yang melawan mereka."
“Rudal dan pesawat tak berawak milik kelompok perlawanan kami mampu mencapai target sensitif mereka di mana pun yang mereka inginkan."
Sejak perang di Gaza meletus pada 7 Oktober lalu, ketegangan juga meningkat di perbatasan antara Israel dan Lebanon.
Pasukan Israel sering terlibat baku tembak dengan militan Hizbullah.
Baku tembak semakin intensif sejak tewasnya komandan senior Hizbullah Sami Taleb Abdullah pada 12 Juni 2024.
Hizbullah membalas dengan menembakkan ratusan roket ke bagian utara wilayah pendudukan Israel.
Pada Selasa (18/6/2024) lalu, tentara Israel mengatakan, mereka telah menyetujui rencana serangan terhadap Lebanon.
Pengumuman itu meningkatkan kekhawatiran bahwa rezim Israel mungkin mencoba mewujudkan ancamannya yang akan mengubah Lebanon seperti Gaza.
Baca juga: Peringatan Keras Jenderal AS: Iran Bisa Ikut Bertempur jika Perang Israel-Hizbullah Pecah
Namun Qaouq mengatakan, seringnya ancaman Israel menunjukkan keputusasaan dan kelemahan, bukan kekuatannya.
“Ancaman-ancaman ini tidak memberikan jaminan kepada rezim, namun justru menenggelamkan mereka dalam lautan ketakutan,” katanya.
Ia menambahkan, “Pejabat senior musuh mengancam akan melancarkan perang, namun dalam kenyataannya, mereka gemetar ketakutan.”