Hamas memiliki sejumlah roket, termasuk M-75, R-160, dan J-80, yang mampu menjangkau hingga 50 mil (80 km).
Roket-roket ini, bersama dengan roket jarak jauh yang bersumber dari Iran dan Suriah, sangat penting untuk kemampuan ofensif mereka.
Perkiraan persediaan roket mereka sangat bervariasi, dengan jumlah berkisar antara 5.000 hingga 20.000, menurut pejabat Israel.
Beberapa laporan menunjukkan Hamas juga memiliki pasokan rudal anti-tank yang signifikan, termasuk rudal Kornet buatan Rusia dan rudal Bolsai Korea Utara, yang menimbulkan ancaman bagi pasukan darat Israel.
Hamas baru-baru ini memperkenalkan drone yang meniru model Ababil-2 Iran untuk misi penargetan dan kamikaze.
Terkait senjata kecil, pejuang Hamas umumnya menggunakan senapan serbu, senapan mesin, dan granat.
Persenjataan mereka mencakup varian AK-47, senapan sniper, granat berpeluncur roket, dan senapan mesin berat.
Hizbullah: Kemampuan Militer Canggih
Hizbullah, yang didirikan pada tahun 1982 dan berpusat di Lebanon, memiliki kemampuan militer yang jauh lebih maju dibandingkan Hamas.
Dengan dana dan pasokan yang besar dari para pendukungnya di Iran, persenjataan Hizbullah mencakup roket, rudal, drone, dan senjata anti-kapal yang canggih.
Israel meyakini Hizbullah memiliki sekitar 150.000 roket dan rudal, termasuk Fateh-110 dan Zelzal-2 milik Iran, yang mampu menyerang jauh ke wilayah Israel dengan presisi tinggi.
Persenjataan yang besar dan canggih ini berpotensi membuat sistem pertahanan udara Iron Dome Israel kewalahan jika terjadi perang habis-habisan.
Baca juga: Hizbullah Sebut Semua Target Sensitif Israel Berada dalam Jangkauan
Kelompok ini juga banyak menggunakan drone, seperti Shahed 136, untuk operasi pengintaian dan ofensif.
Semua peralatan canggih itu meningkatkan kemampuan Hizbullah untuk mengumpulkan intelijen dan melakukan serangan sesuai target.
Hizbullah memiliki persenjataan yang mencakup rudal anti-kapal Yakhont dan Silkworm buatan Rusia, masing-masing memiliki jangkauan sekitar 186 mil.