Hal itu disusul pengunduran diri Juru Bicara Internasional untuk militer pendudukan Israel, Letnan Richard Hecht dan sejumlah tokoh penting yang tergabung dalam pasukan militer Laksamana Muda Daniel Hagari.
Tidak dijelaskan secara spesifik mengenai alasan mengapa pejabat militer Israel kompak melakukan resign massal.
Menurut informasi yang dihimpun media lokal Channel 14, pengunduran diri mencerminkan adanya gangguan dalam Unit, akibat ketidaksepakatan antara mereka mengenai pendudukan di Rafah, Gaza, Palestina.
Baca juga: Keluarga Tawanan hingga Pemukim Israel Tuntut Netanyahu Digulingkan
Terlebih sebelum resign massal digelar, PM Benjamin Netanyahu secara terus - menerus menekan militernya untuk mencari solusi cepat, guna memperluas operasi militer di Gaza.
Hengkangnya para pemimpin kabinet perang tidak akan meruntuhkan koalisi yang berkuasa, mengingat Partai Ketahanan Israel yang berhaluan tengah hanya memiliki enam kursi di Knesset (Parlemen).
Namun langkah itu berpotensi menimbulkan gelombang kejutan di seluruh lanskap politik negara Yahudi tersebut.