TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat sedang bersiap untuk mengevakuasi warga sipilnya dari Lebanon karena takut perang habis-habisan terjadi antara Israel dengan Hizbullah.
Dilaporkan The Sun, kapal perang amfibi Amerika USS Wasp dan satu unit Marinir dikerahkan di Laut Mediterania, timur Israel dan Lebanon, pada hari Rabu (26/6/2024), ungkap pejabat pertahanan.
Pasukan mereka akan bergabung dengan USS Oak Hill, yang sudah berlabuh di perairan Timur Tengah tersebut, bersama kapal ketiga yang telah siap dan menunggu perintah.
Tiga pejabat pertahanan AS dan seorang mantan pejabat Amerika mengatakan kepada NBC, bahwa USS Wasp telah dikirim ke Mediterania timur untuk mempersiapkan "keberangkatan" dengan bantuan militer.
Marinir AS dilatih untuk membantu orang-orang mengevakuasi diri dari lingkungan yang dilanda konflik.
Wasp bahkan dapat mengerahkan jet tempur siluman F-35 jarak jauh jika diperlukan.
Bersamaan dengan Unit Ekspedisi Marinir, kehadiran Amerika di sana dirancang untuk bertindak sebagai pencegah meningkatnya ketegangan di kawasan.
Serangan kekerasan di perbatasan antara Israel dan Lebanon telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir.
Proksi yang didukung Iran, Hizbullah, telah mencoba melancarkan serangan melintasi perbatasan selama berbulan-bulan sejak 7 Oktober.
Bersekutu dengan kelompok Hamas yang didukung Iran, Hizbullah sama-sama anti-Barat dan anti-Israel, tetapi kelompok mereka diyakini lebih besar dan lebih kuat.
Kemungkinan terjadinya konflik bersenjata besar-besaran semakin besar seiring berjalannya waktu.
Baca juga: Populer Internasional: Dunia Enggan Bantu Israel Lawan Hizbullah - Jet Tempur Rusia Nyaris Tabrakan
Amerika khawatir Israel akan melancarkan serangan udara dan serangan darat di Lebanon hanya dalam beberapa minggu, para pejabat AS memperingatkan.
Meskipun ada tekanan dari sekutu terbesar Israel, yaitu AS, permohonan Biden agar kedua belah pihak menahan diri, sepertinya tidak didengarkan.
Pasukan PM Israel Benjamin Netanyahu berencana membentuk zona penyangga sepanjang 10 mil di atas perbatasan utara mereka dengan Lebanon, untuk memukul mundur Hizbullah.