"Jadi, Hizbullah telah mempersiapkan kampanye ini sejak lama, mungkin karena perang tahun 2006 bukanlah perang yang pasti dan tidak ada pihak yang meraih kemenangan akhir," ucap dia.
Perang 2006
Masih dari analisis Elhalo, Israel mengatakan mereka menang karena mereka mencapai Litani tepat waktu.
Sementara Hizbullah mengatakan mereka menang karena memaksa Israel mundur.
Faktanya, perang antara kedua belah pihak tidak pernah berakhir dan kedua belah pihak telah mempersiapkan diri untuk ini sejak 2006.
“Dari tahun 2006 hingga 2019 front Lebanon selatan relatif tenang, namun sejak tahun 2019 kita mulai melihat pelanggaran yang dilakukan Hizbullah dengan menembaki Israel dan Israel yang menembaki daerah tak berpenghuni dengan jumlah korban yang sedikit di kedua belah pihak. Tentu saja pelanggaran Israel melanggar Lebanon wilayah udara setiap hari."
“Hizbullah memprakarsai eskalasi ini dan menjadi fokus pada “menyatukan front”, melibatkan proksi setianya di Iran, Irak, Yaman, Hamas, dan entitas serupa hingga bahkan sebelum tanggal 7 Oktober," jelasnya.
(Tribunnews.com/Chrysnha)