TRIBUNNEWS.COM - Kebakaran berkobar di sejumlah lokasi setelah Hizbullah meluncurkan ratusan roket ke Israel Utara.
Sirene berbunyi di seluruh wilayah di utara Israel sepanjang Kamis pagi saat Hizbullah melancarkan serangan besar-besarannya.
Namun kebakaran besar terjadi di 10 lokasi di daerah Galilea dan Dataran Tinggi Golan.
Satu kebakaran terjadi di sebuah mal di Acre, dekat Haifa, yang tampaknya dipicu oleh pecahan peluru dari sebuah intersepsi, dikutip dari The Times of Israel.
Sementara satu jalan raya di Dataran Tinggi Golan tertutup akibat kebakaran.
Pemadam kebakaran yang dikerahkan kewalahan mengangani kobaran api yang tak kunjung padam.
Sebelumnya, Hizbullah Lebanon mengatakan pihaknya meluncurkan lebih dari 200 roket ke pos militer Israel.
Tidak hanya itu, Hizbullah juga meluncurkan 20 drone ke Israel.
Serangan rudal ini menargetkan markas besar Divisi ke-91 yang baru didirikan di barak Eilat Israel, markas besar Brigade Lapis Baja Ketujuh di barak Katsafia, barak Gamla dan Yarden, dan pangkalan Nafah Israel.
Serangan ini sebagai tanggapan atas serangan yang menewaskan seorang komandan senior Hizbullah, Muhammad Nimah Nasser pada hari Rabu (3/7/2024).
"Sebagai bagian dari tanggapan terhadap pembunuhan yang dilakukan oleh musuh di wilayah Tyre, Lebanon selatan pada hari Rabu, para pejuang menembakkan lebih dari 200 roket dari berbagai jenis ke lima pangkalan Israel di seberang perbatasan termasuk di Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi Israel," sebuah pernyataan Hizbullah, dikutip dari Arab News.
Nasser memimpin satu dari tiga divisi regional Hizbullah di Lebanon selatan.
Baca juga: Hizbullah Ngamuk, Balas Kematian Komandan Senior, Hujankan 200 Roket ke 5 Pos Militer Israel
Salah satu pejabat senior Hizbullah, Hashem Safieddine berjanji bahwa Hizbullah akan memperluas penargetannya.
“Rangkaian respons akan terus berlanjut secara berurutan, dan rangkaian ini akan terus menargetkan lokasi-lokasi baru yang tidak dibayangkan oleh musuh akan terkena serangan,” kata Safieddine.