“Ada banyak ketidakpastian, perasaan tidak ada harapan politik, dan tingginya tingkat pengangguran kaum muda,” kata Rumman.
Statistik resmi menyatakan bahwa pendapatan pariwisata Yordania pada tahun ini hanya mengalami penurunan sebesar 6 persen, namun bukti berdasarkan pengalaman menunjukkan bahwa hal ini merupakan pernyataan yang cenderung meremehkan ancaman situasi.
Qadr, pedagang di Rainbow Street, mengatakan penjualan produk kesehatannya yang terbuat dari garam dan lumpur dari Laut Mati hanya sepersepuluh dari penjualan tahun lalu, sehingga sulit menyediakan makanan untuk keluarga besarnya yang beranggotakan tujuh orang.
Yostena Fared, pedagang lain di Rainbow Street, mengatakan pada hari-hari tertentu tidak ada seorang pun yang masuk untuk melihat-lihat keramik, syal, dan miniatur unta yang berjejer di raknya, apalagi membeli apa pun.
“Satu-satunya hal yang diinginkan orang-orang adalah keffiyeh Palestina,” kata pria berusia 27 tahun itu kepada Guardian.
“Kami semua hanya berdoa agar perang berakhir.”
Jason Burke/The Guardian
(oln/tgrdn/*)