News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

AS akan Lanjutkan Kirim Bom Seberat 226 Kg ke Israel, tapi Satu Bom Lagi Masih Ditunda

Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Bobby Wiratama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden AS Joe Biden memberikan pidato di Washington DC, Amerika Serikat, pada 19 Januari 2024. Anadolu Agency/Mostafa Bassim

TRIBUNNEWS.COM - Seorang pejabat AS mengatakan pada hari Rabu (10/7/2024) bahwa Presiden AS Joe Biden telah mengizinkan pengiriman bom seberat 500 pon atau 226 kg ke Israel.

Sebelumnya, AS sempat menghentikan pengiriman 2 bom dengan berat yang berbeda ke Israel.

Adapun 2 bom tersebut yaitu seberat 500 pon atau sekitar 226 kg dan 2000 pon sekitar 2000 kg.

Menurut AS, penundaan pengiriman bom ini karena khawatir akan dampak yang dapat ditimbulkannya di Gaza selama perang.

Khusunya, kekhawatiran AS apabila bom-bom ini digunakan di Rafah, di mana tempat lebih dari satu juta warga Palestina berlindung.

"Kami telah menyatakan dengan jelas bahwa kekhawatiran kami adalah pada penggunaan akhir bom seberat 2.000 pon, khususnya untuk operasi Rafah Israel yang telah mereka umumkan akan segera diakhiri," kata seorang pejabat AS, dikutip dari Asharq Al-Aawsat.

Satu bom seberat 2.000 pon dapat merobek beton dan logam tebal, menciptakan radius ledakan yang luas.

Meski sempat menunda pengiriman bom, AS saat ini mulai mengizinkan kembali pengiriman bom ini.

Padahal jumlah korban saat ini di Gaza telah mencapai 38.000 warga Palestina.

Tampaknya, AS mengabaikan itu dan tetap akan mengirimkan bom seberat 226 Kg ke Israel.

"Kekhawatiran utama kami adalah dan tetap pada potensi penggunaan bom seberat 2.000 pon di Rafah dan tempat lain di Gaza, karena kekhawatiran kami bukan tentang bom seberat 500 pon, bom-bom itu terus bergerak maju sebagai bagian dari proses yang biasa," jelasnya.

Pejabat AS ini mengaku juga telah menginformasikan pengiriman ini ke Israel meski menunda satu bom lagi.

Baca juga: Perusahaan-perusahaan dari Barat Membatasi Penjualan Amunisi ke Israel di Tengah Serangan ke Gaza

"AS telah memberi tahu Israel bahwa mereka akan melepaskan bom seberat 500 pon tetapi tetap menahan bom yang lebih besar," kata pejabat AS.

Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sempat tidak terima lantaran AS sengaja menahan pengiriman amunisi ke Israel.

Namun hal tersebut justru membuat para pembantu Biden kecewa.

Hingga akhirnya, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant berkunjung ke Washington dan memastikan masalah pasokan amunisi AS ke Israel.

Sebagai informasi, AS tetap terus mengirimkan amunisi dan senjata ke Israel di tengah jumlah korban di Gaza meningkat.

Pengiriman amunisi AS ini terjadi sejak perang di Gaza dimulai, tepatnya pada Oktober 2023.

Beberapa amunisi AS yang ditransfer ke Israel di antaranya, 14.000 bom MK-84 seberat 2.000 pon, 6.500 bom seberat 500 pon, 3.000 rudal udara-ke-darat berpemandu presisi Hellfire, 1.000 bom penghancur bunker, 2.600 bom berdiameter kecil yang dijatuhkan dari udara, dan amunisi lainnya.

Konflik Palestina vs Israel

Israel terus melancarkan serangan mematikan di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023.

Meski dapat kecaman Internasional karena sengaja mengabaikan esolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, Israel tak berhenti melancarkan serangan brutal di Gaza.

Sejak 7 Oktober 2023, serangan Israel di Gaza telah menewaskan 38.300 warga Palestina.

Sebagian besar besar korban merupakan wanita dan anak-anak.

Sementara korban yang terluka telah mencapai 88.241 orang.

Sebagian besar wilayah Gaza juga telah hancur setelah sembilan bulan Israel menyerang wilayah tersebut.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel Lain Terkait Joe Biden dan Konflik Palestina vs Israel

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini