Di Yerusalem, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menerangkan kepada utusan Timur Tengah AS Brett McGurk, dia berkomitmen untuk mengamankan kesepakatan gencatan senjata Gaza asalkan garis merah Israel dihormati, kata kantornya.
Hamas telah menerima bagian penting dari rencana AS yang ditujukan untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung selama sembilan bulan, dengan mencabut tuntutan agar Israel terlebih dahulu berkomitmen pada gencatan senjata permanen sebelum menandatangani perjanjian.
Netanyahu menegaskan kesepakatan itu tidak boleh menghalangi Israel untuk melanjutkan pertempuran hingga tujuan perangnya tercapai.
Di awal perang, ia berjanji untuk memusnahkan Hamas.
Kondisi Kamp Pengungsi
Selebaran disebarkan di Kota Gaza pada hari Rabu, kali ini dengan peta yang menandai "rute aman" untuk evakuasi seluruh kota, bukan hanya distrik tertentu.
Selebaran Israel mendesak warga sipil untuk menuju ke selatan menuju Jalur Gaza bagian tengah.
Kota itu, yang menjadi rumah bagi lebih dari seperempat populasi Gaza sebelum perang, dihancurkan oleh serangan Israel pada minggu-minggu pertama pertempuran tahun lalu, tetapi ratusan ribu warga Gaza diyakini telah kembali ke reruntuhan tersebut dalam beberapa bulan terakhir.
Pasukan Israel berpatroli di jalan utama menuju pantai, penembak jitu menduduki atap beberapa gedung tinggi yang masih berdiri, dan tank ditempatkan di dalam markas besar badan pengungsi Palestina PBB UNRWA, kata penduduk.
Militer Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan, pasukannya melanjutkan operasi di Kota Gaza melawan militan Hamas dan sekutunya Jihad Islam, yang mereka katakan telah beroperasi dari dalam fasilitas UNRWA, menggunakannya sebagai pangkalan untuk serangan.
Baca juga: Sergapan Qassam Tewaskan Tentara Israel, Tempur Jarak Dekat Hamas dan IDF Hancurkan Terowongan Rafah
Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan telah menerima lusinan panggilan putus asa dari penduduk Kota Gaza yang terjebak di rumah mereka, tetapi tim tidak dapat menghubungi mereka karena intensitas pengeboman.
"Informasi yang datang dari Kota Gaza menunjukkan penduduk hidup dalam kondisi yang tragis. Pasukan pendudukan (Israel) terus menyerang distrik permukiman, dan mengusir penduduk dari rumah dan tempat perlindungan mereka," katanya dalam sebuah pernyataan.
Sementara itu, sayap bersenjata Hamas dan Jihad Islam menyebutkan, para pejuang bertempur dengan pasukan Israel yang beroperasi di daerah tersebut dengan roket anti-tank dan bom mortir, dan terkadang dalam pertempuran jarak dekat.
Militer Israel mengumumkan, salah satu tentaranya tewas dalam pertempuran pada hari Selasa di Gaza bagian tengah.
Militer Israel telah menerbitkan nama-nama 681 personel militer yang tewas dalam serangan sejak tanggal 7 Oktober.