News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Didesak Mundur dari Capres AS, Joe Biden Tiba-tiba Bilang Kamala Harris Berkualifikasi Jadi Presiden

Penulis: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Wakil Presiden AS Kamala Harris

Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa Wakil Presiden Kamala Harris 'berkualitas' untuk menjadi presiden AS karena kemampuannya menangani hampir semua masalah di dewan,

Ringkasan :

  • Biden memuji penanganan Kamala Harris terhadap hak-hak perempuan dan isu-isu lainnya
  • Biden mengatakan Wapres Harris memenuhi syarat untuk menjadi presiden
  • Harris adalah wanita pertama, warga Amerika Asia Selatan pertama yang terpilih sebagai wakil presiden

TRIBUNNEWS.COM, AS - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Kamis (11/7/2024) mengatakan wakilnya yakni Wakil Presiden Kamala Harris "berkualifikasi" untuk memimpin negara tersebut.

Pernyataan itu dikeluarkan Joe Biden di tengah ramainya seruan agar Joe Biden mundur dari calon presiden atau capres AS karena faktor usia.

Pada konferensi pers, Biden berkata “Sejak awal, saya tidak ragu-ragu tentang hal itu. Dia memenuhi syarat untuk menjadi presiden. Itulah sebabnya saya memilihnya.”

Ketika ditanya tentang alasan di balik hal ini, Joe Biden  berkata, “Pertama-tama karena cara dia menangani isu kebebasan tubuh perempuan untuk memiliki kendali atas tubuh mereka dan kedua karena kemampuannya menangani hampir semua isu di dewan.”

“Dia jaksa yang hebat. Dia orang yang hebat dan di Senat, dia sangat hebat. Saya tidak akan memilihnya kecuali saya pikir dia memenuhi syarat untuk menjadi presiden,” kata Biden.

Harris, 59, adalah wanita pertama, orang Amerika kulit hitam pertama, dan orang Amerika Asia Selatan pertama yang terpilih sebagai Wakil Presiden AS pada tahun 2020.

Baca juga: Elon Musk Dikabarkan Ikut Danai Kampanye Donald Trump, Donasi ke Joe Biden Kini Kalah Telak

Pernyataan Biden tentang Harris muncul di tengah meningkatnya seruan bagi pria berusia 81 tahun itu untuk mundur dari pencalonan presiden pada November sejak ia gagal dalam debat TV dengan pesaingnya dari Partai Republik Donald Trump bulan lalu.

Presiden keliru menyebut Kamala Harris sebagai mantan presiden Trump selama konferensi pers. Ia berkata, "Saya tidak akan memilih Trump sebagai wakil presiden, jika saya pikir dia tidak memenuhi syarat untuk menjadi presiden�

"Faktanya adalah pertimbangannya adalah saya pikir saya orang yang paling memenuhi syarat untuk mencalonkan diri sebagai presiden. Saya pernah mengalahkannya dan saya akan mengalahkannya lagi," kata Biden.

"Gagasan bahwa para senator dan anggota kongres mencalonkan diri dengan mengkhawatirkan tiket bukanlah hal yang aneh. Dan saya perlu menambahkan, setidaknya ada lima presiden yang mencalonkan diri atau presiden petahana yang memiliki angka lebih rendah daripada yang saya miliki sekarang di akhir masa kampanye," katanya.

Jadi, masih ada jalan panjang yang harus ditempuh dalam kampanye ini dan saya akan terus maju, kata Biden, calon presiden dari Partai Demokrat.

Desakan Mundur

Jajak pendapat terbaru ABC News dan Washington Post  menunjukkan dua dari tiga warga Amerika Serikat (AS), termasuk banyak pendukung Joe Biden ingin dia mundur dari pencalonan presiden setelah debat dua minggu lalu.

Meski begitu, elektabilitas Biden tetap berimbang dengan Donald Trump, calon presiden Partai Republik.

Jika pemilihan presiden (pilpres) AS diadakan hari ini, Biden dan Trump masing-masing mendapat dukungan 46-47 persen, hampir sama dengan hasil jajak pendapat ABC/Ipsos pada April yaitu 44-46 persen.

Dilansir ABC News, Kamis (11/7/2024), diantara pemilih terdaftar, hasilnya benar-benar imbang, 46-46 persen.

Jika Wakil Presiden Kamala Harris menggantikan Biden sebagai calon dari Partai Demokrat, Harris mendapat dukungan 49-46 persen melawan Trump di kalangan semua orang dewasa dan 49-47 persen di antara pemilih terdaftar.

Dukungan Harris sedikit lebih baik daripada Biden, meskipun tidak signifikan secara statistik.

Namun debat dua minggu lalu tampaknya merugikan Biden. Sebanyak 67 persen menilai sang petahanan harus mundur dari pencalonan.

Sementara 85 persen mengatakan Biden sudah terlalu tua untuk masa jabatan kedua, angkanya naik dari 81 persen pada April dan 68 persen setahun yang lalu.

Jajak pendapat ini juga menunjukkan Trump unggul 30 poin atas Biden dalam hal ketajaman mental untuk menjadi presiden yang efektif.

Trump juga unggul dalam hal kesehatan fisik untuk menjabat, dan keunggulannya di kedua hal tersebut semakin lebar sejak April.

Namun, pandangan ini mungkin tidak menentukan hasil pemilihan. Tingkat kepuasan publik atas kinerja Biden tetap stabil di angka 36 persen, meskipun lemah.

Biden tetap memiliki rating favorabilitas pribadi yang lebih baik daripada Trump dan unggul 17 poin dalam hal dianggap lebih jujur dan dapat dipercaya.

Kedua kandidat menghadapi tingkat ketidakpercayaan yang tinggi. Sekitar 4 dari 10 warga AS mengatakan keduanya tidak memiliki ketajaman mental atau kesehatan fisik untuk menjabat secara efektif, dan sebanyak itu juga mengatakan keduanya tidak jujur dan dapat dipercaya.

Sebanyak 60 persen mengatakan Trump terlalu tua untuk masa jabatan kedua, naik dari 44 persen pada musim semi 2023.

Sedangkan 50 persen responden mengataka, mengingat penampilannya dalam debat, Trump harus mundur demi calon lain – meskipun sangat sedikit pendukung Trump yang mengatakan demikian.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini