News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Kembali Bombardir Sekolah Tempat Penampungan Warga Palestina, 17 Orang Tewas

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Endra Kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tangkapan layar kondisi kamp pengungsi Nuseirat yang terkena serangan udara Israel.

Patriarkat Latin, yang mengelola sekolah tersebut, mengatakan ratusan orang telah tinggal di halaman sekolah sebelum serangan terjadi.

Senin (8/7/2024)

Beberapa orang yang terluka dalam serangan Israel terhadap sekolah yang dikelola UNRWA di Nuseirat, dibawa ke Rumah Sakit al-Awda untuk perawatan.

Selasa (9/7/2024)

Setidaknya 29 warga Palestina tewas ketika serangan Israel menghantam tenda mereka di halaman sekolah al-Awda di Abassan, dekat Khan Younis, kata para pejabat Palestina.

Beberapa hari sebelum serangan sekolah-sekolah ini, Israel mengeluarkan perintah evakuasi massal di beberapa bagian Khan Younis dan Kota Gaza.

Akibatnya puluhan ribu orang mengungsi dan tiga rumah sakit utama ditutup.

Perundingan gencatan senjata masih berlanjut

Sementara itu, perundingan gencatan senjata antara Israel dan Hamas masih terus berlanjut.

Dilansir Financial Times, Hamas membantah pihaknya menarik diri dari perundingan setelah serangan udara mematikan Israel di kamp pengungsian Al Mawasi.

Izzat al-Rishq, seorang pejabat yang berbasis di Doha, mengatakan pada hari Minggu (14/7/2024), bahwa laporan bahwa Hamas menunda perundingan yang ditengahi oleh AS, Mesir dan Qatar adalah “tidak berdasar”.

Serangan Israel terhadap sebuah kompleks dekat kota Khan Younis disebut-sebut menargetkan Mohammed Deif, panglima militer Hamas, bersama dengan komandan senior militan lainnya, Rafa'a Salameh.

Baca juga: Seputar Brigade Perlawanan Lebanon, Paramiliter Sekutu Hizbullah yang Turun Gelanggang Serang Israel

Otoritas kesehatan Palestina yang dikelola Hamas mengatakan, lebih dari 90 orang tewas dan sekitar 300 orang terluka dalam serangan pada hari Sabtu itu, termasuk wanita, anak-anak dan petugas medis.

Israel pada hari Minggu, mengklaim bahwa Salameh telah terbunuh, meskipun nasib Deif masih belum diketahui.

PM Israel menyebut nasib Deif masih belum jelas.

Pembicaraan kesepakatan gencatan senjata dilanjutkan bulan ini, meskipun mediator internasional masih berjuang untuk menjembatani kesenjangan antara kedua belah pihak.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini