TRIBUNNEWS.COM - Jurnalis internasional Iran, Pouria Zeraati melarikan diri ke Israel dengan alasan masalah keamanan setelah upaya pembunuhan di London pada bulan Maret kemarin.
Dalam wawancaranya dengan The Guardian, Zeraati mengungkapkan bahwa kepindahannya dari London ke lokasi yang dirahasiakan di Israel adalah keputusan yang “enggan tetapi perlu".
“Tempat saya tinggal sekarang sedikit lebih aman,” katanya dalam wawancara yang diterbitkan Selasa (16/7/2024).
“Sudah ada komunikasi antara polisi Inggris dan polisi di sini,"
"Mereka tahu tentang situasi saya dan telah mengambil tindakan ekstra untuk memastikan saya aman di Israel," imbuhnya, dikutip dari Arab News.
Bulan Maret lalu, Zeraati diserang di luar rumahnya di Wimbledon, London barat daya.
Pelakunya adalah tiga pria tak dikenal.
Mereka dilaporkan meninggalkan negara itu segera setelah serangan itu.
Polisi meyakini para penyerang merupakan bagian dari geng kriminal dari Eropa Timur yang bertindak atas nama pemerintah Iran.
Kecurigaan meningkat menyusul serangkaian rencana yang digagalkan yang bertujuan menculik atau membunuh karyawan Iran International, jaringan yang berpusat di London yang diklasifikasikan Teheran sebagai organisasi teroris.
Zeraati, yang dirawat di rumah sakit karena cedera kaki, mengkritik pendekatan Inggris terhadap ancaman yang ditimbulkan oleh Iran di tanah Inggris,.
Baca juga: Populer Internasional: Remaja Diduga Dipukuli Polisi Moral Iran - Mantan Jurnalis Rusia Dipenjara
Jurnalis itu menyebut bahwa Inggris tidak dapat menjamin keselamatannya.
Ia meminta pemerintah Inggris untuk menjatuhkan sanksi yang lebih keras terhadap Iran.
Nasib Jurnalis
Serangan terhadap Zeraati terjadi di tengah kampanye pelecehan yang “belum pernah terjadi sebelumnya” terhadap jurnalis Iran yang tinggal di luar negeri.