Shin Bet Tangkap Pejabat Senior Israel Atas Tuduhan Spionase, Agen Intelijen Iran
TRIBUNNEWS.COM - Saluran Ibrani 13 pada Rabu (17/7/2024) malam melaporkan kalau Dinas Keamanan Dalam Negeri Israel (Shin Bet) menangkap seorang pejabat senior Israel di sebuah institusi medis karena dicurigai melakukan spionase.
Media Israel tersebut melaporkan, sosok yang ditangkap adalah seorang tokoh terkemuka di institusi medis ternama atas tudingan merugikan keamanan negara.
Institusi medis tempat pejabat itu bekerja menegaskan kalau mereka tidak terkejut dengan penangkapan tersebut dan mengatakan bahwa pejabat senior tersebut telah "berperilaku aneh sejak awal perang Gaza meletus."
Baca juga: Dokumen Intelijen Israel Bocor, AS Bakal Jadi Eksekutor Pengusiran Warga Gaza ke Sinai Mesir
Agen Intelijen Iran Sudah Rekrut Antek
Pada Selasa (16/7/2024), badan keamanan di Israel mengumumkan penangkapan 3 warga Israel karena dicurigai melakukan kegiatan keamanan di bawah arahan agen intelijen Iran, dan dakwaan diajukan terhadap salah satu dari mereka.
Menurut apa yang dilaporkan oleh situs Ibrani "Ynet", Shin Bet dan Unit Nasional untuk Investigasi Internasional berhasil mengungkap infrastruktur badan intelijen Iran.
Disebutkan, agen badan intelijen Iran ini dalam beberapa bulan terakhir beroperasi dengan kedok lembaga asing dengan tujuan merekrut warga negara Israel untuk melaksanakan berbagai tugas di Israel.
Dari penyelidikan terungkap bahwa salah satu tersangka bernama Elimelech Stern (21 tahun), warga Beit Shemesh, sedang berkomunikasi melalui aplikasi Telegram dengan profil bernama “Anna Elena”, sembari memintanya melakukan berbagai tugas di Israel.
Menurut penyelidikan, Stern diminta memasang iklan di Tel Aviv, menyetor uang di berbagai titik di Yerusalem dan Tel Aviv, mengirimkan paket berisi potongan kepala binatang atau boneka di samping pisau dan surat ancaman, membakar hutan, dan banyak lagi.
Stern setuju untuk melaksanakan semua tugas tersebut kecuali membunuh dan membakar hutan.
Untuk memasang iklan, mengubur uang, dan paket transportasi, Stern merekrut dua warga Israel lainnya yang melakukan tugas dengan imbalan uang.
Stern juga menerima pembayaran dalam mata uang kripto dari Anna Elena, menurut Ynet.
Dalam konteks ini, Shin Bet dan polisi mengeluarkan pernyataan yang menegaskan “pekerjaan terus menerus dilakukan untuk mengungkap aktivitas Iran di bidang kejahatan dan perang psikologis, yang bertujuan untuk merugikan kapasitas nasional Israel dan upaya perang, menabur frustrasi dan memperluas konflik sosial.”
Seorang pejabat senior Israel mengatakan: “Dalam periode yang kompleks ini, ketika ruang digital digunakan untuk tujuan intimidasi, mengirimkan pesan atau mempromosikan aktivitas teroris dengan kedok aktivitas yang tidak bersalah, kami merekomendasikan agar masyarakat berhati-hati terhadap pertanyaan dari pihak yang tidak dikenal. Dan hindari memberikan detail pribadi dan membuka tautan dari sumber yang tidak dikenal."
Mau Culik Warga Israel
Ini bukan pertama kalinya Tel Aviv mengklaim telah menghancurkan jaringan spionase Iran di Israel.
Shin Bet mengklaim pada bulan Desember bahwa mereka mengungkap “jaringan madu” Iran untuk merekrut orang Israel untuk pengumpulan intelijen dan “serangan teror.”
Pada bulan Juni 2022, laporan media Ibrani mengklaim bahwa badan intelijen Israel dan Turki mengungkap rencana Iran untuk menculik warga Israel di Turkiye.
Badan intelijen Israel, Mossad, dikenal sangat aktif di Iran.
Teheran secara teratur mengumumkan penghancuran jaringan mata-mata Israel di seluruh negeri.
Kepala Mossad David Barnea mengatakan pada September 2022 bahwa Tel Aviv akan terus melakukan aktivitas spionase di Iran.
(oln/khbrn/tc/*)