"Penampilan presiden dalam debat tersebut sangat mengkhawatirkan untuk disaksikan dan rakyat Amerika telah memperjelas bahwa mereka tidak lagi melihatnya sebagai kandidat yang kredibel untuk menjabat empat tahun lagi sebagai presiden," kata Smith yang merupakan anggota kongres dari negara bagian Washington.
“Sejak debat tersebut, presiden belum menanggapi masalah ini secara serius," tambahnya.
Obama Ikut Khawatir
Sementara itu nasib Biden dalam pencalonannya sebelumnya juga disorot mantan Presiden AS, Barack Obama.
Obama mengungkapkan kekhawatirannya terkait pencalonan Biden.
Obama percaya bahwa Biden yang berusia 81 tahun, wakil presidennya selama delapan tahun, harus secara serius mempertimbangkan kelangsungan pencalonannya, Washington Post melaporkan.
Dikutip dari ABC News, kekhawatiran itu juga dirasakan oleh mantan Ketua DPR AS, Nancy Pelosi.
Ia memberi tahu Biden bahwa Partai Demokrat kemungkinan kehilangan kesempatan untuk menguasai DPR lagi jika dia tidak mundur dari pencalonannya sebagai capres.
Adapun pernyataan Pelosi ini berdasarkan hasil jajak pendapat terkait Biden yang diprediksi bakal kalah dari capres Partai Republik, Donald Trump.
Namun, Pelosi buru-buru membantah pernyataannya itu dengan menyebut bahwa percakapannya dengan Biden 'salah tafsir'.
Di sisi lain, dengan semakin dekatnya konvensi Partai Demokrat bulan depan, ketidaknyamanan Demokrat di Gedung Putih semakin terasa bersamaan dengan kampanye Biden yang dianggap penuh tekanan.
Laporan ini disebutkan dalam artikel The Washington Post dengan menyebutkan pula adanya keterlibatan Obama.
Obama mengungkapkan kepada sekutunya di Partai Demokrat agar pencalonan Biden perlu dipertimbangkan lagi.
Kendati demikian, sambungnya, keputusan tersebut seluruhnya berada di tangan Biden.
Obama pun sudah menerima panggilan dari anggota pimpinan Kongres, Gubernur Demokrat, dan donor utama untuk membahas kehawatira mereka tentang nasib Biden di Pilpres 2024.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto, Yohanes Liestyo Poerwoto)