Tanggal pertemuan keduanya belum diumumkan, namun akan terpisah dari rencana pertemuan Biden dan Netanyahu.
Tentang Kunjungan Netanyahu ke AS
Kunjungan Netanyahu ini terjadi ketika AS sedang mengalami gejolak politik menyusul mundurnya Biden dari pencalonan presiden.
Dilansir Al Jazeera, sebelum naik pesawat pada Senin (22/7/2024), Netanyahu mengatakan dia akan menekankan tema bipartisan Israel dalam pidatonya.
Netanyahu mengatakan Israel akan tetap menjadi sekutu utama AS di Timur Tengah terlepas dari siapa yang dipilih rakyat Amerika sebagai presiden berikutnya.
"Di masa perang dan ketidakpastian ini, penting bagi musuh-musuh Israel untuk mengetahui bahwa Amerika dan Israel berdiri bersama. Hari ini, besok dan selamanya," katanya.
Ia menambahkan dirinya akan bertemu Biden selama kunjungannya dan berterima kasih atas dukungannya terhadap Israel.
Para analis mengatakan Netanyahu akan menyampaikan pidatonya di kongres dengan memperhatikan tiga hal, yakni mitra pemerintahannya yang ultranasionalis sebagai kunci kelangsungan politiknya, pemerintahan Biden yang diandalkannya untuk mendapatkan dukungan diplomatik dan militer, serta Partai Republik yang dipimpin oleh mantan Presiden Donald Trump, yang dapat menawarkan Netanyahu perubahan hubungan jika Trump terpilih kembali pada bulan November.
Berusaha untuk tidak mengecewakan salah satu dari mereka tidaklah mudah, kata Eytan Gilboa, pakar hubungan AS-Israel di Universitas Bar-Ilan Israel, sebelum penarikan diri Biden.
"Ada beberapa ranjau darat dan jebakan dalam perjalanan ini," kata Gilboa.
Netanyahu diperkirakan akan fokus pada koordinasi tanggapan Israel dan AS terhadap situasi yang bergejolak di Timur Tengah, di mana ada bahaya perang Gaza yang akan meluas menjadi konflik regional yang lebih luas.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)