Dia terpilih menjadi anggota Senat AS pada tahun 2016. Kala itu dia menjadi wanita Afrika-Amerika kedua dan wanita Amerika keturunan Asia Selatan yang menjabat sebagai anggota Senat.
Pada Pilpres AS tahun 2020 Biden memilih Harris sebagai pendampingya. Keduanya sukses mengalahkan pasangan Donald Trump dan Mike Pence.
Harris kemudian menjadi perempuan pertama di AS yang menjadi wakil presiden serta perempuan dengan jabatan tertinggi dalam sejarah AS.
Adapun beberapa hari lalu Biden sudah memutuskan mundur dari Pilpres 2024. Dia mendukung Harris untuk menggantikannya sebagai capres.
Kini Harris menjadi sosok yang paling berpotensi menjadi capres Partai Demokrat. Dia turut didukung oleh Barack Obama, Nancy Pelosi, dan keluarga Clinton.
Survei yang dilakukan oleh Associated Press pada hari Senin lalu menunjukkan bahwa Harris sudah menerima dukungan lebih dari 1.976 delegasi Demokrat.
Partai Republik beserta pasangan yang didukungnya, yakni Trump dan J.D. Vance diduga tidak suka dengan majunya Harris sebagai capres.
Baca juga: Ribuan Delegasi Demokrat Dukung, Jalan Kamala Harris Jadi Capres AS Gantikan Biden Makin Mulus
Poros itu dilaporkan lebih memilih melawan Biden lantaran presiden petahana itu dianggap akan lebih mudah dikalahkan.
Harris merupakan seorang perempuan dan memiliki latar belakang beragam diperkirakan akan menjadi target kaum xenofobis dan misoginis.
(Tribunnews/Febri)